Lihat ke Halaman Asli

Tonny Syiariel

TERVERIFIKASI

Travel Management Consultant and Professional Tour Leader

Ini Medan, Bung!

Diperbarui: 18 November 2021   03:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Istana Maimun Medan yang indah. Sumber: dokumentasi pribadi

Jacob Nienhuys boleh jadi tidak pernah bermimpi Medan bakal semaju sekarang. Kota yang konon ikut dibangunnya itu telah berkembang sangat pesat. Bahkan ibu kota Provinsi Sumatera Utara itu kini berada di peringkat ke-3 sebagai kota terbesar di Indonesia.

Andaikan Meneer asal Belanda yang dulu datang untuk menanam tembakau Deli pada tahun 1865 masih ada, sudah pasti tertarik kembali ke Medan. Bukan lagi untuk menanam tembakau. Tetapi, tentu saja sebagai wisatawan yang bertandang ke kota paling sibuk di pulau Sumatera ini.

Jumat, 5 November 2021 lalu, Super Air Jet dengan nomor penerbangan IU-890 mendarat tepat waktu di Bandara Kualanamu. Pesawat tipe Airbus 320 milik maskapai anyar ini nyaris tidak menyisakan satu pun kursi kosong. Bisnis penerbangan domestik sepertinya kembali bergairah.

Gerbang utama memasuki Medan adalah Bandara Internasional Kualanamu yang terletak di Deli Serdang. Sekitar 23 km di timur kota Medan. Bandara yang baru beroperasi pada tahun 2013 itu termasuk salah satu bandara modern di Indonesia. Sebelumnya, penerbangan dari dan ke Medan melalui bandara Polonia yang terletak di dekat pusat kota.

Kualanamu juga dikenal sebagai bandara pertama yang mengoperasikan kereta bandara di Indonesia. Kereta bandara keren yang memasang tarif sebesar Rp 100 ribu / sekali jalan itu menghubungkan bandara Kualanamu dengan Stasiun Besar Medan. Mirip dengan kereta bandara lainnya di dunia.

Stasiun Besar Medan. Sumber: dokumentasi pribadi

Ini Medan, Bro! Sejarah kota terkenal ini sejatinya diawali dari Kampung Medan yang didirikan Guru Patimbus Sembiring Pelawi pada tahun 1590. Namun, Medan baru mencapai kejayaan di era Sultan Ma'moen Al Rashid Perkasa Alamsyah, yang berkuasa antara tahun 1873 - 1924.

Perdagangan tembakau berkembang cepat kala itu. Sang Sultan lalu memindahkan pusat kekuasaannya ke Medan. Istana Maimum pun dibangun dan selesai pada tahun 1888. Lalu disusul berbagai bangunan penting lainnya di kota itu.

Perkembangan sektor ekonomi ini memang merubah wajah Medan sebagai salah satu sentra perdagangan utama di kawasan ini. Di masa itu, Medan (Deli) bahkan pernah dijuluki "Het Dollar Land" aka "the Land of Money". Suatu julukan yang menggambarkan betapa makmurnya kota ini.

Meskipun Medan selama ini lebih populer sebagai kota perdagangan. Namun, siapa yang bisa membantah potensi kota ini di bidang pariwisata. Kota yang pernah disebut Melayu Deli ini menyimpan banyak aset wisata bersejarah yang sangat menarik.

Gedung Kantor Pos Medan yang bersejarah. Sumber: dokumentasi pribadi

Dari Istana Maimun yang sangat bersejarah, Masjid Raya Medan dengan arsitektur yang begitu menawan, hingga rumah peninggalan Tjong A Fie yang artistik. Belum lagi berbagai atraksi wisata lainnya, termasuk potensi wisata kuliner yang begitu menggoda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline