Lihat ke Halaman Asli

Tonny E. Nubatonis

Ana Lapangan

Sibuk Kerja dan Tak Ada Waktu Luang Kembangkan Diri, Bisa Jadi Ini Penyebabnya...

Diperbarui: 15 Mei 2021   17:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sibuk kerja | Credit: Olia Danilevich on Pexels

Sebagai seorang karyawan swasta, boleh dibilang bahwa masa kerja saya selama berkiprah di dunia kerja baru seumur jagung.

Bulan Agustus 2021 ini barulah genap waktu 2 tahun saya mengabdi bekerja di salah satu perusahaan swasta. Walaupun demikian, tapi setidaknya sudah memiliki sekelumit pengalaman dan pelajaran berharga.

Ada sejumlah perbedaan dan perubahan cukup signifikan saat masuk dalam dunia kerja. Perubahan yang dimaksud sebenarnya mau dikatakan kurang baik juga bagi diri saya, karena sebagian hal positif yang biasanya ditekuni sejak dulu perlahan-lahan mulai menyusut.

Salah satu contoh konkrit yang saya alami adalah menurunnya produktivitas literasi membaca dan menulis.

Sewaktu kuliah dulu, khususnya semasa semester akhir, saya akui bahwa produktivitas membaca dan menulis saya cukup progresif karena banyak waktu luang yang tersua.

Namun, fakta berkata lain, seperti kata pepatah bahwa "hidup itu seperti roda, kadang di atas, kadang di bawah", produktivitas literasi saya menurun cukup drastis semenjak terjun di dunia kerja.

Di sini bukan berarti bahwa dunia kerja memberi imbas negatif bagi diri saya. Sebenarnya yang harus diakui adalah karena dari pribadi saya lah yang kurang baik dalam memanajemen diri dalam bekerja.

Ini hanya salah satu contoh konkrit pengaruh dunia kerja dalam gaya hidup dan aktivitas keseharian saya yang benar-benar dialami.

Mungkin para pembaca yang juga sementara bergelut di dunia kerja pun mengalami hal yang sama atau lebih dari itu ada hal lain. Misalnya waktu bersama keluarga yang minim, tidak sempat belajar musik, bahasa dan berbagai aktivitas produktif lainnya yang selalu tertunda.

Sedikit sharing pengalaman. Saat awal-awal dalam dunia kerja, saya lebih cenderung fokus 100% hanya pada aktivitas kerja. Pulang kerja sering hingga larut malam.

Konsekuensinya adalah hal-hal positif lain yang seharusnya saya tekuni dan eksplorasi akhirnya terabaikan. Misalnya seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa produktivitas literasi saya yang perlahan-lahan mulai mengendur.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline