Lihat ke Halaman Asli

Kesulitan di Dalam Produsen Semen

Diperbarui: 15 November 2017   18:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Global News Connect

Aktivitas ekonomi Indonesia masih mengalami perlambatan. PDB rill Indonesia meningkat sebesar 5,06% yoy pada 3Q17, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan dua kuartal pertama 2017. Peningkatan pada investasi, pengeluaran pemerintah, ekspor dan impor lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, sedangkan konsumsi tumbuh melambat. Adapun, IMF memprediksi secara moderat tingkat pertumbuhan PDB rill sebesar 5,2 dan 5,3% yoy masing-masing pada 2017 dan 2018.

Sementara itu, tingkat pertumbuhan sektor real estate dan konstruksi juga masih mengalami perlambatan. Sektor real estate dan konstruksi masing-masing meningkat sebesar 3,6 dan 7,1% yoy pada 3Q17. Namun demikian, konsumsi domestik pada semen meningkat tajam sebesar 21.9% yoy pada 3Q17 (Figure 1), tertinggi selama tiga tahun. Ini merupakan economic cycle karena peningkatan pada permintaan semen akibat dari peningkatan pada belanja pemerintah yang biasanya mulai pada semester akhir setiap tahun. Tetapi, apakah ini menunjukkan economic recovery pada industri semen? Kita seharusnya masih menunggu beberapa data ekonomi dalam beberapa bulan berikutnya agar supaya dapat menyimpulkan kesimpulan yang valid.

Sumber : Asosiasi Semen Indonesia

Bank Indonesia melaporkan penjualan residential property masih lemah. Tingkat pertumbuhan dari penjualan residential property tercatat naik hanya sebesar 3,6% qtq pada 2Q17, lebih rendah dibandingkan dengan 4,2% qtq pada kuartal sebelumnya. Residential property merupakan permintaan utama semen selain belanja pemerintah. 

Adapun, pemerintah berencana menerapkan sebeuah kebijakan ceiling price--mengendalikan harga tertinggi--pada semen di seluruh wilayah Indonesia. Walaupun tujuan dari kebijakan tersebut adalah mengurangi oversupply dengan meningkatkan permintaan semen, tetapi beban biaya produsen masih sangat tinggi karena rendahnya infrastruktur di Indonesia. Produsen semen menghadapi hambatan mendistribusikan produknya ke seluruh wilayah Indonesia. Akibatnya, kebijakan tersebut kemungkinan dapat mengurangi secara signifikan keuntungan produsen dalam jangka panjang.

Saya berhadap industri semen dapat segera membaik sepanjang pemerintah dapat meningkatkan infrastruktur, memperbaiki peraturan dan kebijakan, dan memberikan insentif agar dapat meringankan beban biaya produsen semen dan juga mendukung produsen semen untuk mendorong ekspornya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline