Mengapa harus memberikan suara (tidak golput) ?
Sebagai negara yang mempunyai sistem pemerintahan demokrasi, kita sebagai masyarakat sipil memiliki hak dan kewajiban sebagai warga negara yang berdaulat.
Indonesia adalah negara yang sangat beragam. Suku, agama, etnis, kebudayaan, adat-istiadat, kebiasaan, dan masih banyak hal lainnya lagi. Tentu kita memiliki pekerjaan rumah yang sangat besar untuk selalu menjaga keberagaman ini tanpa adanya diskriminasi dan rasisme.
Kita, masyarakat terutama generasi muda memiliki tanggung jawab yang besar untuk menjaga keberagaman ini dengan penuh toleransi di masa mendatang.
Suara kita sangatlah berharga. Suara yang kita berikan mestilah berdasar pada keyakinan diri sendiri bahwa pilihan kita itu ialah yang terbaik. Bukan semata-mata karena intervensi dan pengaruh orang lain.
Siapakah pemimpin yang terbaik yang layak memimpin Indonesia 5 tahun ke depan?
Tentu pertanyaan ini menjadi pertanyaan yang terlalu tendensius. Tapi pertanyaan ini benar-benar sangat vital dan sulit. Tidak perlu bertanya kepda orang lain untuk menentukan pilihan. Tanyakan diri sendiri.
Siapakah calon yang akan saya pilih? Apa hal baik yang bisa saya teladani ? Kemanakah arah yang dia tuju. Apakah ke belakang (pesimis) atau ke depan (optimis)? Bagaimana rekam jejaknya di masa lalu? Bagaimana kepemimpinannya di masa lalu? Bagaimana tanggapan masyarakat secara umum tentu berbagai macam lapisan masyarakat? Bagaimana keluarganya ? Dan mungkin pertanyaan pamungkasnya ialah siapa orang-orang elit di belakangnya yang mendukungnya?
Pertanyaan terakhir itu tampaknya sederhana tetapi sebenarnya kompleks. Coba baca sekali lagi. Kita bisa mencari informasi tentang siapa orang-orang elit yang berada di belakang mereka. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa merekalah yang mengisi banyak posisi strategis di dalam pemerintahan terutama kementrian dan lembaga-lembaga tinggi negara.
Memilih Jokowi dan Kiai Maaruf mungkin akan menjadi pilihan terbaik. Tentu di belakang mereka ada beberapa elit politik yang memiliki rekam jejak yang buruk. Namun tiada gading yang tidak retak. Segala sesuatu tidaklah sempurna. Dan itulah tugas berat sang presiden di masa mendatang. Kembali melihat Prabowo dia adalah sosok yang tegas.