Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Untuk Para Guru dan Orang Tua

Diperbarui: 5 Oktober 2022   20:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keterangan foto: Harga sayur $.19.99 setara Rp. 200.000.-- (dokpri)

Penting Untuk Memperkaya Khasanah Pengetahuan Anak anak

Kebiasaan membuang makanan ,sudah terjadi sejak lama dan masih terus berlanjut. Walaupun  sudah ada restoran yang menerapkan aturan baru,yakni ,yang membuang makanan, akan di denda,walaupun makanan tersebut sudah dibayarnya. Hal ini untuk mencegah,jangan sampai orang yang merasa sanggup bayar,terus memesan makanan sebanyak banyaknya. Kemudian makanan separuh dan sisanya ditinggalkan . Karena merasa sudah bayar,maka mereka merasa berhak untuk membuang makanan yang sudah dipersan,walaupun masih layak untuk  dimakan.

Ada sebagian,yang hanya memilih daging dan ikan saja,sedangkan sayuran pelengkapnya dibiarkan dipiring dan kemudian ditinggal pergi,karena merasa sudah bayar.  Aturan denda bagi yang pesan makanan,tapi tidak habis dimakan,ternyata tidak cukup efektif menghentikan tindakan buang buang makanan ini.

Memperlihatkan Harga Sayuran Diluar Negeri

Ket.foto harga jeruk nipis Rp.100.000 per kg (dokpri)

Salah satu cara,untuk mencegah anak anak kita pesan makanan sebanyak banyaknya dan kemudian tidak habis dimakan,terus di biarkan terbuang,adalah dengan jalan memperlihatkan harga sayur sayuran diluar negeri. Bahwa sayuran yang di negeri kita,dianggap barang murahan,sehingga hampir tidak dihargai ,ternyata diluar negeri harganya lebih mahal dibandi ngkan harga daging . Foto foto yang diposting disini,adalah dokumentasi pribadi saya. Silakan digunakan untuk dijadikan peragaan kepada murid murid dan anak anak dirumah. Dalam kata lain,silakan dishare,tidak perlu izin ,karena sudah diberikan pada saat ini.

Ket Foto: serai Rp. 160.000 perkgn (dokpri)

Dengan demikian diharapkan,anak anak sadar,bahwa sayuran yang di Indonesia,mungkin dianggap makanan kambing,ternyata di Australia harganya lebih mahal dibandingkan harga daging

Semoga cara ini  ada manfaatnya 

Tjiptadinata Effendi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline