Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Bertemu Sahabat Karib, Tetiba Rasa Kangen Jadi Tawar, Mengapa Terjadi Demikian?

Diperbarui: 3 Oktober 2021   04:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ket foto: Yang berdiri dibaris paling  belakangan  hanya tersisa 1 orang yang masih ada yakni Eduard  . Yang lain sudah dipanggil Tuhan  (Dokpri)

Terputusnya Komunikasi Dapat Melunturkan Hubungan Persahabatan

Dulu sahabat karib bahkan kami sering saling berkunjung  dan makan bersama. Karena perjalanan waktu dan berbagai alasan, hubungan terputus dan tidak ada lagi komunikasi karena kami sudah ganti nomor Ponsel sejak menetap di Australia. Ada rasa kangen untuk dapat bertemu sahabat sahabat semasa muda yang sebagian besar sudah dipanggil Tuhan. 

Akhirnya dengan segala upaya, berhasil mendapatkan nomor telpon beberapa orang sahabat karib semasa dulu. Dan tentu saja kesempatan ini tidak saya biarkan tertunda tunda. Langsung  saya telpon dengan sangat antusias. 

Tapi begitu mendengarkan nada suara dari sahabat karib saya, rasanya seperti bara api tersiram hujan lebat. Karena nada suaranya sama sekali tidak menujukan bahwa ia sangat senang menerima telpon saya.  

Tapi saya tegor diri saya sendiri agar jangan begitu sensitif karena mungkin saja sahabat saya sedang sibuk. Tapi pembicaraan selanjutnya semakin terasa bahwa telah tercipta suatu jarak antara kami. 

Karena saat saya bertanya "Apa kabar Robert? "(bukan nama sebenarnya) Jawabannya " Wah, saya lagi sibuk nih. sedang menggarap proyek besar. dan seterusnya dan seterusnya..." Saya tertegun, rasa kangen bertemu sahabat lama tetiba buyar. Dan sejak saat itu, kami tidak lagi berkomunikasi. 

Persahabatan kami selama belasan tahun sewaktu muda, ternyata telah lapuk dan patah.

Satu Lagi Pengalaman Menyedihkan

Saya mencoba berpikiran positif bahwa boleh jadi Robert kini sudah semakin sibuk karena ada proyek besar, maka saya tidak ingin mengganggu waktunya.

Saya coba alihkan menelpon sahabat lama saya dengan suasana hati yang berbunga bunga. Berharap saya juga akan mendapatkan jawaban yang membahagiakan.

Tetapi kembali, bagaikan bara api disirami hujan lebat rasa kangen dan kegembiraan saya tetiba menguap, bagaikan buih coca cola . Karena sahabat yang saya kangeni sewaktu saya tanyakan apa kabar Sama sekali tidak menjawab Kabar baik dan balik menanyai keadaan saya sebagai sahabatnya selama bertahun tahun, tapi malah bercerita bahwa dirinya baru saja beli apartemen di Australia untuk anaknya kuliah dan mau beli satu lagi  dan seterusnya.....

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline