Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Tidak Pernah Ada Orang Mendirikan Patung untuk Tukang Kritik

Diperbarui: 22 Agustus 2021   08:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi 

There has never been a statue erected to honor a critic ! (Zig Ziglar)

Buku bacaan untuk orang dewasa ini,sudah tidak mulus lagi,karena keseringan dibaca ,bahkan disana sini tampak ada guratan sobekan  kecil,saking seringnya saya bolak balik membacanya Dan ditambah dengan perjalanannya mengikuti kami dari Amerika ke Indonesia dan saya bawa hingga ke Australia. 

Saya selalu menghargai pemberian orang lain,walaupun saya bisa saja beli di toko second hand book disini. Karena sebuah hadiah adalah bukti kasih sayang orang terhadap kita . Buku ini adalah hadiah dari Tour Guide kami sewaktu travelling ke Amerika dan Canada ,8 tahun lalu. 

Christin kagum,sebagai orang Indonesia,kami berdua berhasil menjelmakan mimpi kami menjadi kenyataan . Dan salah satu impian kami adalah menjelajahi Amerika dan Canada,pada tahun 2013 Buku hadiah Christin ini melengkapi ratusan buku yang sudah ada  dan menjadi salah satu buku favorit saya.

Sekilas tentang Zig Ziglar

Laki laki yang  bernama lengkap Hilary Hinton Ziglar ini lebih beken dengan sebutan Zig Ziglar. Seorang penulis, motivator, dan pengusaha asal Amerika. Zig lahir di Coffee County, Alabama, pada tanggal 6 November 1926 dan meninggal  28 November 2012.Diantara berjibun kata kata motivasi yang tertuang dalam buku tak ternilai ini,salah satu yang saya highlight kan adalah 

"There has never been a statue erected to honor a critic."

Dalam sejarah dunia,belum pernah ada patung yang didirikan untuk menghormati seorang kritikus. Pelajaran hidup yang terkandung dalam kalimat ini sungguh sangat mendalam,bila kita mampu memaknai dengan hati yang terbuka  Mengkritik kesalahan orang lain itu mudah, namun apakah diri kita mampu melakukan sesuatu yang lebih baik darinya? 

Seperti juga halnya,para penonton sepak bola,banyak yang merasa dirinya jauh  lebih hebat ketimbang Pemain sepak bola. Tidak jarang menghamburkan komentar yang miring dan menyakitkan. Padahal kalau disuruh berlari mengelilingi lapangan hijau  saja ,tidak mampu.  

Tipe manusia semacam inilah yang banyak beredar disekeliling kita. Kritik sana kritik sini,seakan akan dirinya adalah sosok terbaik dalam segala hal.Menemukan kesalahan pada orang lain,merupakan sebuah "kebahagiaan" bagi tipe manusia semacam ini. Akibatnya ia hidup dalam kebanggaan semu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline