Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Di Kala Muda Hidup Bagaikan Kuda Beban

Diperbarui: 19 Juni 2021   20:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Kini Baru Sadar Rencana Tuhan  Memang Indah

Seperti yang sudah pernah diceritakan, sewaktu hidup masih bernafas dalam lumpur,hidup kami melebihi Sopir mengejar storan setiap harinya. Hampir tidak ada waktu untuk istirahat dan saya tidak boleh sakit.

Kalaupun sakit,harus tetap berkerja,bila tidak ingin anak isteri tidak makan. Sempat hampir putus asa dan dalam doa saya bertanya kepada Tuhan:"Apa dosa kami ya Tuhan,sehingga harus menjalani hidup seperti kuda beban selama bertahun tahun?"

Tapi itu cerita tempo doeloe. Setelah menikmati masa tua dengan damai dan dikelilingi anak mantu cucu dan cucu cucu mantu,kami baru menyadari ,apa artinya :"Indah pada waktunya".

Tak terbayangkan,seandainya sewaktu masih muda,kami hidup berleha leha,tapi disaat usia menua,justru kami harus menjalani hidup seperti kuda beban. Jangankan menjalani hidup semacam itu,membayangkannya saya sudah membuat saya merinding.

Dulu sewaktu hidup morat marit.setiap kali ada yang mencoba menghibur saya dengan ucapan:"Rencana Tuhan pasti lebih indah daripada rencana kita" saya hanya mendengarkan dengan sinis. 

Bahkan dalam hati saya mengomel:" Karena anda tidak mengalami apa artinya hidup menderita,maka mudah mengatakan,bahwa rencana Tuhan lebih indah daripada rencana kita. Coba kalau anda yang mengalaminya" Tapi hal ini ,hanya merupakan omelan saja dalam hati.

Dokumentasi pribadi

Dokumentasi pribadi

Bagaimana Kami Memanfaatkan Waktu 

Setelah pensiun dari semua pekerjaaan,karena hidup kami sudah lebih dari cukup ,apalagi ada dukungan dari anak anak,maka disamping menikmati hidup kami dengan jalan jalan ke taman dan ikut berbagai kegiatan sosial.tak lupa kami lakukan aktivitas untuk merawat diri agar tetap sehat walaupun usia terus bertambah.

Untuk merawat kesehatan,kami tidak perlu ke Fitness. Sedangkan kolam renang diseluruh Australia Barat ditutup sejak pandemi Covid. Maka kami mengisi waktu dengan olahraga jalan kaki di pagi hari, sambil menikmati indahnya pemandangan di pantai Burns Beach. 

Kami berangkat dari rumah dengan membawa satu tas berisi termos air panas dan makanan . Karena walaupun  ada uang,tapi kami memilih hidup dengan hemat,ketimbang menghamburkan dengan sarapan pagi di Cafe,yang setidaknya akan menghabiskan sekitar 30 dolar bagi kami berdua hanya untuk masing masing secangkir capucinno dan sepotong roti. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline