Mengisi Waktu Dengan Hal Bermanfaat di Bulan Ramadan (Bagian pertama)
Sebelum Covid menjajah dunia,setiap pagi berangkat ketempat pekerjaan ,apakah menjalankan tugas sebagai seorang guru ataupun sebagai seorang karyawan. Yang jelas sejak pagi hingga menjelang magrib kita sibuk atau menyibukan diri dengan fokus pada pekerjaan masing masing. Sehingga saat usai pekerjaan hari sudah sore dan baru tiba dirumah menjelang senja tiba .
Karena berbagai kesibukan,waktu terasa sangat cepat berlalu dan belum berapa lama tiba dirumah,beduk sudah berbunyi dan waktu berbuka puasa sudah tiba. Tetapi sejak Covid 19, maka tatanan hidup kita telah mengalami perubahan secara total. Sehingga muncul istilah:
- W.F.H. - Work From Home
- L.F.H. - Learn From Home
- W.F.A - Work From Anywhere
Sebelum covid merajalela,bila ada hari libur sehari saya,rasanya setiap orang sangat gembira,karena sepanjang hari bisa berleha leha dirumah bersama anak isteri.Tetapi ketika terjadi perubahan tatanan hidup lantaran ulah miss Corona,orang diharuskan tinggal dirumah sepanjang hari,bukan hanya sehari dua atau seminggu dua minggu,melainkan berbulan bulan,bahkan hampir sepanjang tahun.
Akibat overdosis liburan panjang,orang menjadi muak,karena sepanjang hari tak ubahnya bagaikan orang yang menjadi tahanan rumah. Akibatnya ,banyak yang jadi uring uringan dan menjadi temperamental. Sibuk bolak balik buka lemari dan makan apa saja,sehingga dalam waktu singkat badan tubuh subur .
Mengisi Waktu Lowong di Bulan Puasa
Karena sifat manusia itu pelupa,maka untuk mengingatkan bahwa dalam bulan puasa,orang yang berpuasa tidak makan dan minum ,hingga tiba waktunya berbuka puasa,maka demi agar puasa tidak batal,maka salah satu caranya adalah lemari makanan ataupun kulkas di kunci ataupun digembok.
Nah,sepanjang hari berada dirumah dan harus menghindar dari camilian,tentu saja bukan perkara mudah. Bagi yang pintar mungkin berlajar skill meningkatkan kemampuan dibidang tehnologi atau dibidang keterampilan lainnya.
Tapi sepanjang hari mengutak atik masalah tehnologi mungkin akan membosankan, Maka salah satu cara untuk mengisi waktu adalah dengan mencoba menghafal nama teman teman sesama Penulis di Kompasiana.
Ketimbang menuliskan :"Selamat pagi mas atau mbak" ,alangkah eloknya bila kita bisa menyapa secara lebih akrab dengan menyebutkan nama . Karena setiap orang akan senang bila kita mengingat namanya.
Dengan hanya menyebutkan nama orang secara tepat.kita sudah menjadikan hidup kita bermanfaat. Bukankah ada tertulis :"Sebaik baiknya orang,adalah orang yang hidupnya bermanfaat bagi orang lain? " Apalah artinya,bila tulisan kita setiap hari mendapatkan tempat di Headline,sementara tak seorangpun merasakan manfaatnya ?