Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Mengapa Masih Ada Pengusaha yang Merindukan Kembali ke Zaman Orba?

Diperbarui: 11 Desember 2018   07:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Sebagai seorang mantan pengusaha nasional ,walaupun kelas teri,saya menuliskan artikel ini,untuk menjawab pertanyaan ,mengapa masih saja ada pengusaha yang ingin kembali ke zaman Orba?  Artikel ini tidak mengambil referensi dari manapun,karena merupakan  pengalaman pribadi selama lebih kurang duapuluh tahun menjadi Pengusaha.

Pengusaha Adalah Penguasa (Pada masa itu)

Sebagai seorang Boss ,sebuah perusahaan,walaupun termasuk kelas teri.tapi setidaknya perusahaan saya sudah terdaftar sebagai Eksportir Kopi dan Cassia,yang pada masa tersebut ,dibuktikan dengan diterbitkannya A.P.E (Angka Pengenal Ekspor) oleh Kantor Kementerian Perdagangan di Pusat .Jadi sudah berskala nasional.Begitu juga dengan Aproved Trader Cassia (kulit manis),ditandai dengan Surat Keputusan dari Dinas Perdagangan Pusat di jakarta. 

Susah nggak ya mengurus Surat Penting tersebut?  Jawabannya :"Bisa sangat susah,bahkan mungkin anda tidak akan pernah mendapatkannya. Tapi kalau mau :"dibantu",maka semua akan menjadi mudah"Pada masa itu,memegang uang,bagaikan memegang :"Lampu Aladin" Cukup dielus elus dan semuanya akan dipersiapkan ,sesuai keinginan Pengusaha. Silakan memilih.mau membentur dinding dan hancur ataukah lewat pintu belakang ?

Semua Bisa Diatur

Saya berkantor di jalan Niaga,kota Padang. Walaupun cuma perusuhaan yang berkaliber :"teri" bila dibandingkan dengan perusahaan besar lainnya,tapi sebagai Pemilik Perusahaan dan sekaligus bertindak sebagai Direktur Utama.segala sesuatu urusan bisnis bisa diatur dengan duduk goyang kaki di meja kerja.Yang penting :"Disana senang ,disini senang"

Ritual dimulai sejak kantor dibuka pagi hari. Sekretaris mengetuk pintu dan mengatakan:"Maaf pak,ada Petugas ingin bertemu" Tentu saja saya persilakan masuk. Didepan saya berdiri dengan sikap menghormat  ,sambil melapor :" Izin melapor pak. diluar ada beberapa truk yang membawa kopi dan cassia dari Sungai Penuh. Mohon maaf,sebenarnya dilarang parkir di depan gudang,karena mengganggu lalu lintas. "

"Ooo begitu ya.?" Anda bisa bantu nggak ?" Tanya saya 

"Siap pak.saya kerjakan" .Petugas memberi hormat dan keluar dari ruang kantor . Mudahkan ? 

Masalah Mengapalkan Barang

Belum 5 menit,Sekretaris mengetuk pintu:"Maaf pak.dari Maskapai Pelayaran,mau bicara,boleh saya sambungkan?" 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline