Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014

Mendidik Anak agar Jangan Miskin Budi

Diperbarui: 7 Februari 2018   22:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Shutterstock

Tentu tak elok,bila kita mengeneralir bahwa semua orang berilmu dan terpelajar,berprilaku tidak baik.Akan tetapi ,sekedar merujuk pada fakta, bahwa ketinggian ilmu,baik ilmu duniawi,maupun ilmu akhirat, tak ada artinya.bila tidak disertai dengan keluhuran budi. Karena bila terlanjur terjebak dalam kondisi ini,maka kepintaran yang sesungguhnya merupakan hal yang patut disyukuri,,ternyata telah ber metamorfosa menjadi kecerdikan searah.

Apa Gunanya Kaya Ilmu Pengetahuan tapi Miskin  Budi?

Mengajarkan tentang kebaikan,tentang budi luhur dan mengingatkan orang tentang akhirat.Tapi mendadak  lupa ingatan dan melakukan justru hal hal yang  bertentangan, yakni tentang harkat manusia yang berbudi luhur.

Sungguh sangat sulit dipercayai,tapi ternyata hal tersebut adalah fakta aktual yang telah terjadi dan masih terus berlangsung. Tanpa harus menyebutkan nama nama,sudah menjadi rahasia umum,bahwa yang tertangkap basah,adalah orang orang yang menyandang gelar berlapis lapis. Tipe manusia seperti ini, telah  melakukan transformasi ,dari kepintaran menjadi : "kecerdikan", Yakni berpura pura jadi orang baik, sehingga di tokohkan oleh masyarakat. .Menunggu saat yang tepat untuk menjalankan rencananya.

Ada begitu banyak contoh contoh hidup,betapa tingginya kemampuan intelektual dan tingginya ilmu akhirat yang dikuasai,ternyata tidak mampu membuat orang menahan diri,agar jangan melakukan hal hal yang menodai marwah dan martabat manusia.Sehingga yang kaya semakin memperkaya dirinya dengan menghalalkan segala cara,sedangkan yang hidupnya senin kemis, masih berkutat kerja keras,hanya untuk dapat bertahan hidup.

Dunia Tidak Adil?

Menengok semuanya ini, paling kita hanya dapat menarik nafas panjang dan berkata: "dunia sungguh  tidak adil" Padahal dunia tidak bersalah apa apa,justru penghuninya yang telah menodai dunia ini,dengan melakukan tindakan yang sangat tidak bermoral dan memalukan,serta menista harkat umat manusia itu sendiri.

Tentu tidak pas,bila kita langsung mengambil kesimpulan: "Kalau begitu ,lebih baik manusia tanpa ilmu, tapi kaya akan budi,daripada kaya ilmu dunia akhirat,tapi miskin budi?" 

Didik Anak Sejak Dini,Jangan Jadi Orang Miskin Budi

Apapun harapan kita untuk terjadinya sebuah perubahan dalam masyarakat,selalu harus dimulai dari diri kita dan keluarga kita., Alangkah eloknya, bila sedini mungkin kita didik anak anak kita,  untuk menuntut ilmu, menjadi manusia yang cerdas dan sekaligus dituntun,agar  jangan sampai anak anak kita,terjerumus menjadi orang yang miskin budi.

Cara yang paling efektif adalah menyediakan waktu kita sebanyak mungkin untuk anak anak. Karena saat mereka masih kecil ini adalah kesempatn emas bagi orang tua untuk mendidik mereka,memahami  dan menghargai harkat dirinya. Kelak ketika mereka sudah beranjak dewasa,sudah terlambat untuk membentuk kepribadian mereka. Ibarat ranting pada pohoh,masih bisa dibengkokan kearah mana kita kehendaki,tapi bilamana suidah menjadi dahan,bila dipaksa membengkokannya,maka dahannya akan patah atau sebaliknya tangan kita yang akan patah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline