Artikel ini merupakan lanjutan dari artikel yang saya tulis sebelumnya mengenai Gerakan Pemuda GPIB Dian Kasih Bekasi. Komunitas ini berisikan pemuda-pemuda yang setia untuk melayani Tuhan entah apapun kondisinya. Contohnya kondisi seperti sekarang yang dialami oleh seluruh masyarakat Indonesia yang berdampak pada seluruh aspek dalam kehidupan kita, khusunya aspek yang berhubungan dengan Tuhan yaitu peribadahan dan pertemuan-pertemuan gereja lainnya. Pada kondisi saat ini, mengharuskan kita untuk melakukan peribadahan secara onlinr dengan menggunakan aplikasi agar tetap bisa bertatap muka satu dengan yang lainnya untuk tetap membangun rasa saudara. Tetapi tidak mengurungkan niat pemuda-pemuda gerejea GPIB ini untuk tetap menjalankan ibadahnya secara khusyuk, karena ibadah ini sifatnya wajib dan hubungan antara kita dengan Sang Pencipta. Komunitas ini juga mengajarkan kita untuk selalu menyebarkan kasih, mensyukuri segala sesuatunya dalam Tuhan.
Seperti yang sudah saya jelaskan pada artikel sebelumya bahwa Komunitas gerakan Pemuda GPIB Dian Kasih bekasi ini tidak hanya berkutik pada kegiatan pemuda saja, Tetapi banyak kegiatan selain pemuda yang direncanakan oleh pemuda untuk Persekutuan kaum bapak dan ibu, kemudian persekutuan kaum lanjut usia, persekutuan Taruna, dan juga terdapat pelayanan anak.
Sebelum kegiatan gerakan pemuda GPIB Dian Kasih ini berlangsung, tentunya sudah mendapat persetujuan dari pihak gerejanya sendiri dan di dukung oleh Pendeta, majelis, dan seluruh pelayan dalam gereja. Setelah beberapa waktu lalu kita melakukan wawancara dengan ketua Gerakan Pemuda GPIB Dian Kasih Bekasi, ternyata kunci dari kekompakan mereka adalah selalu mendengarkan keluh kesah yang dirasakan setiap anggota dan selalu menyemangati setiap anggota. Setiap anggota juga selalu mendukung satu sama lain. Tedapat satu acara yang dilaksanakan khusu untuk menyeleseaikan setiap masalah yang ada di komunitas ini. Acara tersebut terbukti sangat membantu dalam memecahkan sebuah masalah. Kemudian dalam wawancara pihak komunitas juga mengatakan bahwa sedikit berat dalam menjalankan pelayanan online di tengah pandemi seperti ini banyak sekali kendala yang dialami. Terutama kendala yang muncul dalam diri setiap anggotanya, karena merasa jenuh dalam melaksanakan kegiatan karena tidak bertemu secara langsung melinkan melalui beberapa aplikasi online.
Berangkat dari kendala-kendala yang terjadi selama kegiatan Gerakan Pemuda GPIB Dian Kasih yang dilakukan secara online, kelompok kami menjadi teratarik untuk menganalisis komunitas ini. Bagaimana mereka mengatasi dan mencairkan suasana yang bosan ini menjadi hidup kembali. Dengan hal ini, kelompok kami berencana untuk ikut terlibat dalam salah satu kegiatan pemuda gereja Dian Kasih. Salah satu pertemuan tersebut adalah, pertemuan ibadah pada Sabtu malam yang dilakukan oleh pemuda melalui aplikasi Zoom meeting. Keterlibatan kami dalam pertemuan ibadah online itu, tentunya sudah mendapatkan ijin oleh pihak komunitas Gereja. Dan bahkan diterima sangat baik oleh pihak komunitas yang kami teliti. Tujuan kami mengikuti pertemuan tersebut adalah, kelompok kami ingin mengetahui secara langsung situasi seperti apa ketika mereka melakukan peribadahan, kemudian kendala seperti apa yang mereka alami, dan yang terakhir bagaimana cara mereka mengatasi hal tersebut. Besar harapan kami untuk dapat membantu dalam penyelesaian kendala-kendala yang sering mereka alami.
Tidak sampai hal itu saja, tentunya kami akan melakukan wawancara lebih mendalam lagi dan mungkin akan ikut terlibat dalam pertemuan yang lainnya untuk menambah sumber dalam penelitian kami. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas penelitian kami dengan baik dan mendalami komunitas Gerakan pemuda GPIB Dian Kasih secara detail tanpa adanya kesalahan sedikitpun.
Sumber gambar