Lihat ke Halaman Asli

Sony Kusumo

Menuju Indonesia Surplus

Mi, Kuliner Tiongkok yang Dicintai Masyarakat Indonesia

Diperbarui: 20 Agustus 2019   12:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

doemal.com

Mie, Kuliner Tiongkok yang Dicintai Masyarakat Indonesia

Kini mie menjadi salah satu hidangan yang populer di mata masyarakat Indonesia. Saking tenarnya, mie jadi penganan yang dapat dimakan kapan saja, baik pagi, siang, ataupun malam hari.

Penyajian mie di Indonesia juga sangat beragam. Mulai dari digoreng, direbus, atau bahkan diberi toping ekstrem berupa puluhan cabai rawit yang diulek kasar.

Kendati dicintai orang-orang Indonesia, nyatanya mie bukanlah makanan asli Nusantara. Sebetulnya mie berasal dari Tiongkok dan diperkirakan sudah ada pada tahun 25-220 Masehi, yakni di masa Eastern Han Dynasty.

Kebenaran itu kian diperkuat dengan adanya penemuan bukti baru oleh tim Chinese Academy of Sciences. Dimana pada tahun 2000, mereka menemukan mie yang diyakini berumur 4000 tahun.

Kondisi mie yang ditemukan masih berada dalam mangkuk tersegel dan terkubur sedalam tiga meter. Mienya pun berbentuk kuning tipis dan terbuat dari dua jenis milet atau biji-bijian yang telah ditanam oleh warga Tiongkok sejak 7000 tahun silam.

Kata mie sendiri berasal dari bahasa Hokkian, yakni 'mian' dan dibaca myen. Mie juga menjadi salah satu hidangan yang erat kaitannya dengan budaya Imlek Tionghoa.

Makanan tersebut menjadi simbol panjang umur. Alasannya tentu karena bentuk mie yang panjang dan seperti tak pernah putus. Di samping itu, mie turut disimbolkan sebagai bentuk kebahagiaan dan rezeki.

Jadi saat menyantap mie sebaiknya diseruput hingga masuk ke mulut, jangan diputus atau digigit. Jika dilakukan, katanya dapat memutus keberuntungan diri sendiri.

Meski berasal dari Tiongkok, mie dapat kita jumpai di negara mana saja. Selain Indonesia, ada Jepang dengan produk ramen dan udonnya atau Italia yang menyajikan pasta spageti serta fetucininya.

Tiap negara memiliki racikan mie dengan cita rasa yang berbeda-beda. Tentu, hal itu erat kaitannya dengan pengaruh sejarah dan adaptasi lidah plus budaya setempat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline