Lihat ke Halaman Asli

Thurneysen Simanjuntak

Nomine Kompasiana Awards 2022 (Kategori Best Teacher), Pendidik, Pegiat Literasi, serta Peraih 70++ Penghargaan Menulis.

Semakin Tinggi Pohon, Semakin Besar Angin yang Menerpanya

Diperbarui: 21 November 2022   21:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Sudah tahun kedua anak kami berlangganan Ruangguru. Awal menggunakannya, ketika mau memasuki bangku kelas 10 SMA (2021).

Saat itu, kami memang telah berniat untuk memberikan les tambahan melalui bimbingan belajar di daerah tempat tinggal kami. Tetapi karena pandemi Covid-19 masih memuncak, tentu tidak memungkinkan untuk ikut bimbingan belajar secara "onsite".

Hingga saat ini, anak kami pun masih aktif menggunakan Ruangguru. Intensitas penggunaan Ruangguru tersebut, lebih banyak dimanfaatkan untuk memperdalam (membantu mengulang) materi pelajaran yang diterima dari sekolah.

Selain itu, Ruanguru tersebut sering juga dimanfaatkan untuk berlatih mengerjakan soal-soal latihan pelajaran. Termasuk soal latihan untuk uji coba (try out) masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Mengingat tahun 2024 nanti anak kami akan mengikuti tes masuk PTN.

Setidaknya, dari sejak dini sudah mengenal model-model soal masuk PTN. Mengenali kekuatan dan kelemahan diri, melalui pengerjaan soal-soal tes masuk PTN. Dengan demikian, dapat pula mengetahui kelayakan diri diterima di kampus, fakultas, atau jurusan mana, tentu berdasarkan nilai skor try out yang sudah diikuti.

Di tengah-tengah masyarakat, Ruangguru memang sudah dikenal luas. Bahkan ada banyak yang mempercayakan Ruangguru sebagai tempat belajar dan berlatih. Bahkan pada awal pandemi Covid-19, ternyata permintaan masyarakat terhadap layanan Ruangguru sangat tinggi peningkatannya.

Ada pepatah berkata, "Semakin tinggi pohon, maka semakin besar pula angin yang menerpanya." Begitu halnya dengan Ruangguru, semakin besar namanya, maka tantangan dan ujian pun tidak akan luput darinya.

Beberapa hari lalu (18/11) Ruangguru pun harus mengambil keputusan terberatnya. Ratusan anggota tim terbaiknya harus mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Belva Devara (Direktur Utama Ruangguru) pun menyampaikan permintaan maafnya atas kegagalan memprediksi dan mengantisipasi kondisi ekonomi yang terus berkembang.

Melalui akun media sosialnya, beliau menyampaikan bahwa ada beberapa alasan yang membuat Ruangguru harus mengambil keputusan berat tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline