Lihat ke Halaman Asli

Anjas Permata

TERVERIFIKASI

Master Hypnotherapist

Sembuhkan Luka Batin Dengan Memaafkan

Diperbarui: 10 Maret 2021   05:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

asqewilustrasi berusaha melupakan | https://unsplash.com/photos/BuNWp1bL0nc

"Maaf" adalah sebuah kata yang gampang diucapkan. 

"Memaafkan" bagi sebagian orang merupakan tindakan yang mudah dilakukan. 

Namun bagaimana dengan "Melupakan"? 

Mungkin butuh 1.000 tahun untuk menghapusnya.

Sebuah studi yang diterbitkan oleh Journal Consulting Clinical Psychology pada tahun 2014 menyebutkan bahwa seseorang yang memendam rasa kebencian, rasa sakit hati, rasa dendam dan segala perasaan negatif yang berkaitan dengan luka batin dan/atau kondisi emosional sangat rentan mengalami gangguan kesehatan mental.

Bahkan jika kondisi tersebut tidak segera diatasi, maka dampak terburuk bisa mempengaruhi ketenangan jiwa dan batin bagi siapapun yang merasakannya.

Manusia adalah makhluk invidual sekaligus sosial. Dalam kehidupan sosialnya, seorang manusia tidak akan lepas dari keterhubungan dengan manusia lain yang disebut dengan interaksi.

Dalam interaksinya entah hubungan percintaan, hubungan pertemanan maupun hubungan sosial lainnya tentu tidak akan pernah lepas dari yang namanya konflik. 

Benturan serta gesekan kepentingan, prinsip dan emosi ini akan selalu bergerak secara acak tergantung situasi dan kondisi. Letupan-letupan emosi tentu saja akan mewarnai perjalanan hidup kita.

Konflik biasanya muncul manakala terdapat ketidaksesuaian antara nilai yang kita anut dengan perilaku yang ditampilkan orang lain. Masalah selanjutnya akan muncul saat konflik-konflik itu terus menumpuk dan memenuhi gudang jiwa kita. 

Mungkin saja bisa selesai dengan saling memaafkan, namun benarkah semudah itu kamu memaafkan orang yang telah berbuat salah, orang yang telah menyakiti bahkan menorehkan luka batin?

Coba kamu renungkan ini kawan. Ketika kamu menyimpan dendam dan kebencian kepada orang lain artinya tanpa disadari kamu justru memupuk tekanan emosional hingga menjadi penyebab stres.

Pertanyaannya apakah kamu mau terus berada di situasi seperti itu?

Sedangkan mungkin saja disaat yang bersamaan orang yang notabene berbuat salah atau menyakiti kamu justru tidur nyenyak tanpa memiliki beban pikiran dan perasaan apapun. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline