Lihat ke Halaman Asli

Thamrin Dahlan

Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

[Menteri Kabinet] Mereka yang Menunggu Panggilan

Diperbarui: 22 Oktober 2019   07:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Harian Republika

Saya tertarik dengan judul halaman muka harian Republika terbit, Selasa 22 Oktober 2019.  Mereka Yang Dipanggil.  Makna kalimat ini untungnya berkaitan dengan penempatan Menteri Kabinet Kerja Jilid 2.  Kalau tidak makna mereka yang dipanggil bisa berbeda.  Bisa saja di panggil Tuhan Yang Maha Esa alias wafat.

Selain itu memang ada beberapa jenis panggilan dalam peradaban manusia,  Salah satunya 5 kali sehari berupa panggilan disuarakan Azan untuk menegakkan Shalat Wajib.  Kemudian ada pula panggilan menunaikan Ibadah haji.  Panggilan harian yang terkadang jarang tersentuh adalah panggilan hati nurani untuk berbuat baik kepada sesama saudara.

Pokok bahasan kali ini tak hendak menelisik siapa siapa yang sudah dipanggil, siapa siapa yang menunggu panggilan atau siapa yang selalu dekat dengan telepon.  Kali ini ada baiknya melihat sisi humaniora proses ketatanegraan berkaitan dengan pemerintahan 5 tahun kedepan.  

Harapan rakyat untuk mendapatkan kehidupan lebih baik adalah muara hasil kinerja pemerintah yang diberi kuasa mengelola sumber daya negara.

Harapan sederhana itu terkumpul menjadi satu berupa sandang, pangan dan papan (SPP).  Hal ini selaras pula dengan Tujuan Nasional Negara Kesatuan Pancasila yang termaktub pada alinea ke - 4 Pembukaan UUD 45.  Ada baiknya tujuan nasional ini sering sering dibaca ulang atau ditulis besar besar pada setiap kantor Bapak Ibu Menteri guna melawan lupa.

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, ....

Mereka  menunggu panggilan menjelang pelantikan kabinet adalah warga yang merasa memiliki kemampuan sesuai bidang keahlian.  34 kursi menter menunggu anda.  Dapat dipastikan penempatan menteri berpegang pada kaedah the right man on the right and the right time. Tambah lagi satu rumusan agama dimana satu pekerjaan serahkan kepada ahlinya.

Point yang ingin disampaikan disini adalah pekerjaan Menteri sebenarnya biasa biasa saja namun karena disana ada gengsi partai dan  gengsi para pihak yang merasa telah berjasa. 

Selain itu ada pula  kepentingan orang besar lain membuat Presiden berupaya mengakomodir atau memenuhi permintaan tersebut.  Silahkan saja tidak ada salahnya namun yang perlu diingat jangan pula para pihak memaksakan diri sehingga Presiden menjadi risih.

Salamsalaman
TD




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline