Lihat ke Halaman Asli

Thamrin Dahlan

Saya seorang Purnawirawan Polri. Saat ini aktif memberikan kuliah. Profesi Jurnalis, Penulis produktif telah menerbitkan 24 buku. Organisasi ILUNI Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Anies Baswedan Mulai dari Gagasan

Diperbarui: 23 Agustus 2019   06:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: postkotanews

Seperti diberitakan detiknews - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pembangunan Jakarta dimulai dengan gagasan dan narasi. Anies mengatakan kerja merupakan bagian akhir dari gagasan dan narasi tersebut.

Anies menyampaikan hal tersebut dalam sambutan di deklarasi Gerakan Kebangkitan Indonesia di Gedung Is Plaza, Jalan Pramuka Raya, Jakarta Timur, Minggu (7/1/2018). Anies sebelumnya menyebutkan data mengenai ada 3 juta warga di Jakarta yang berpenghasilan kurang dari Rp 1 juta per bulan. Anies mengatakan akan mengatasi ketimpangan tersebut dengan kerja nyata.

"Saya setuju tidak boleh ada aksi nyata tanpa gagasan, aksi nyata hanya ujung. Jadi ada tiga level gagasan, narasi, dan kerja," kata Anies.

Anies mengatakan gagasan dalam menyelesaikan ketimpangan di Jakarta dengan menuntaskan empat masalah utama yaitu pendidikan, kesehatan, biaya hidup dan lapangan kerja. 

Selaku warga negara yang telah bermukim di Jakarta sejak tahun 1980 saya setuju dengan pola pikir Gubernur Jakarta Anies Baswedan.   Urutan tindakan membenahi Ibu Kota Negara sudah benar yaitu di mulai dengan Gagasan.  Gagasan adalah pola pikir terpadu dan komprehensif  dalam penanganan setiap permasalahan secara tuntas. 

Suatu  permasalahan jangan sampai diselesaikan dengan cara serampangan sehingga ber resiko menimbulkann masalah baru.  Pola pikir cepat seperti pemadam kebakaran terkadang justru tidak menyelesaikan masalah itu sendiri.  Oleh karena itu satu Gagasan muncul setelah dilakukan kajian ilmiah meliputi berbagai aspek sehingga menghasilkan perubahan permanent.

Setelah gagasan ditetapkan maka perlu melewati phase kedua yaitu narasi.  Narasi diartikan sebagai upaya memberikan informasi kepada warga tentang rencana perubahan satu kawasan yang menyangkut kepentingan publik.  Pada phase ini diperkirakan banyak masukan dari warga baik berupa tanggapan posiitif maupun tanggapan negatif.

Pada phase ini gagasan menjadi lebih kuat ketika menerima masukan warga sembari menjelaskan makna sejati dari perubahan.  Dengan demikian sektor publik menjadi puas karena diikut sertakan dalam proses perubahan.  Tahapan terakhir adalah kerja.  Pelaksanaan pekerjaan bisa langsung dikerjakan  melalui beberapa tahapan yang pada akhirnya menciptakan rasa aman dan nyaman pada sentra sentra fasilitas publik.

Salah satu contoh pelebaran tortoar di jalan protokol jakarta berangkat dari Gagasan.  Kajian terkait pengguna jalan ditelaah secara rinci, moda transportasi apa saja yang paling banyak menggunakan ruas jalan.  Melebarkan trotoar selain memberikan keluangan dan kenyamanan bagi warga pejalan kaki juga memberikan pengajaran membiasakan diri beraktifityas sehari hari lebih sering mengunakan tortoar.

Peradaban berjalan kaki memang perlu digalakan kembali dengan 2 tujuan.  Pertama kesehatan jiwa raga kedua mengurangi polusi.  Tersedianya trotoar yang lebar di maksudkan bisa juga untuk di gunakan sarana olahraga serta berjalan jalan santai laiknya wisatawan.  

Tentang macet dengan sendirinya terurai ketika transpostasi umum semakin diperbanyak sehingga warga tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline