Lihat ke Halaman Asli

Okti Li

TERVERIFIKASI

Ibu rumah tangga suka menulis dan membaca.

Prinsip CBC TMMIN Jadikan Karyawan Sebagai Raja di Tempat Kerja

Diperbarui: 23 Juni 2015   21:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prinsip CBC TMMIN Jadikan Karyawan Sebagai Raja di Tempat Kerja

PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang otomotif dan diresmikan pada 17 Desember 2012 oleh Presiden Directornya yang asli jepang, Masahiro Nonami.

Tidak bisa dipungkiri, meski berada di Indonesia namun kedisiplinan serta berbagai inovasi tetap berkiblat ke negara matahari terbit kelahiran sang Presiden Directornya tersebut. Meski inovasi mengikuti negara Jepang, namun pihak TMMIN mengakui jika budaya serta kebiasaan di kawasan pabrik itu murni diciptakan sendiri oleh TMMIN melalui cara pendidikan, training, studi banding dan lain sebagainya.

Hal ini sesuai dengan prinsip TMMIN yang berbau bahasa Jepang: monozukuri, yang artinya bagaimana cara menciptakan sesuatu melalui serangkaian proses yang terus-menerus diinovasi supaya hasilnya lebih baik. TMMIN tidak harus melihat darimana ide itu berasa, baik dari karyawan maupun pakar, kalau memang idengan bagus dan bisa diterapkan demi kemajuan TMMIN, maka ide tersebut akan diterima.

Perusahaan TMMIN mengerti betul kalau karyawan adalah aset yang sangat berharga bagi kelangsungan produksi. Karenanya TMMIN memberikan fasilitas serta kemudahan bagi seluruh pekerja, dengan harapan jika employee nyaman dan betah bekerja, maka timbal baliknya akan melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang profesional, beretos kerja, dan mampu menghasilkan produk yang sangat berkualitas.

Demi bisa mengoptimalkan produksi, TMMIN menerapkan sistem CBC atau singkatan dari Clean, Bright and Comfort. Prinsip CBC ini sebuah gagasan hebat yang digagas TMMIN dimana perusahaan membuat terobosan yang berbeda dari kondisi pabrik pada umumnya. Dengan adanya sistem CBC, para pekerja begitu termanjakan dan dibuat nyaman.

Saya yang berkesempatan mengunjungi pabrik TMMIN pada acara Kompasiana Visit, Rabu, 10 Juni 2015 lalu bersama rekan Kompasianer terpilih lain dan jajaran adminnya langsung merasa terpukau dengan kondisi pabrik TMMIN. Sungguh jauh diluar bayangan saya yang sudah mengidentikan kalau kondisi pabrik itu pasti luas, panas, bising dan tidak membuat nyaman untuk berkunjung lama-lama. Tapi tidak dengan pabrik TMMIN, lho!

Prinsip CBC benar-benar membuat pekerja dan pengunjung ibarat raja. Betah bekerja, betah bersosialisasi dan betah belajar membangun karakter diri yang hebat dengan kedisiplinan yang didukung semua pihak. Detail perbedaan antara pabrik TMMIN dan pabrik lainnya bisa dilihat dari penjabaran sistem CBC yang digunakan TMMIN.

Clean. Bersih. Di TMMIN kebersihan adalah sebuah hal yang sangat mutlak. Sampah harus dibuang ke dalam tempatnya dan dipilah berdasarkan jenisnya. Sepanjang kaki melangkah, seluas mata memandang, benar-benar bersih tidak ada sampah yang tercecer sedikitpun. Begitu juga di kantin makan tempat para pekerja beristirahat. Mereka dengan cekatan mengambil jatah, melayani sendiri (self service) dalam memenuhi kebutuhan menu makannya, sampai selesai makan, dengan rapi pula mengembalikan semua yang sudah diambilnya ke tempat yang sudah ditentukan.

Sisa makanan yang tidak dikonsumsi, diolah menjadi pupuk yang hasilnya digunakan untuk menyuburkan tanaman di sekitar kawasan pabrik. Begitu juga dengan berbagai jenis sampah non organik, setelah dipilah, kemudian didaur ulang berdasarkan bahan serta jenisnya.

Meski kawasan pabrik terlarang untuk asap rokok, namun pihak pabrik tetap menyediakan tempat untuk merokok. Di setiap divisi disediakan tempat untuk istirahat para karyawan jika sedang penat dan jenuh datang. Tempat merokok yang lebih pantas disebut sebuah taman kecil ini juga dihiasi air mancur yang menimbulkan bunyi gemericik air, suaranya cukup menenangkan hati dan pikiran saat mendengarnya. Santai dulu ah...

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline