Lihat ke Halaman Asli

Cika Tesazabalia

Panggil saja cika

Cinta atau Keadaan

Diperbarui: 4 Juli 2021   13:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Aplikasi Poster Canva

"Hari demi hari sudah kita lewati. Suka duka, manis pahit rasanya sudah kita lalui. Sudah banyak badai yang kita hadapi, tapi ternyata melewati semuanya bersama-sama saja rasanya tidak akan cukup, keadaan berbeda, perasaan pun ikut sama. Kadang emang kita engga pernah bisa memilih antara cinta sama keadaan karena dua duanya emang berat. Tapi hari ini aku kalah, keadaan memaksaku untuk berhenti sampai disini. Keadaan yang engga memungkinkan ga akan pernah bisa nemuin ujung yang membahagiakan. Bagaimanapun dulunya pernah sedekat nadi pada akhirnya akan sejauh matahari. Nyesek tapi gapapa namanya juga pelajaran. Keadaan pasti berubah, cinta juga bisa begitu. Sekuat apapun dijaga, digenggam, kalau keadaan udah berubah ya ujungnya pasti sama bakalan kepisah juga. Lagian gak bisa kan mertahanin antara cinta sama keadaan yang jelas-jelas udah beda? Bisa aja dilanjutin, tapi bukannya malah bikin kesiksa? Jadi satu-satunya cara terbaik ya melepaskan. Walaupun berat, butuh tenaga buat lupa, tapi lama-lama juga ya bakalan terbiasa" kataku pada Dama hari itu.


"Tapi masih bisa kan buat diperbaiki?"


"Bisa, kan aku udah bilang kalaupun diterusin diperbaikin ya bakalan kesiksa"


"Jadi kamu pilih apa cinta atau keadaan? Bukannya segimanapun keadaan berubah yang Namanya perasaan yang Namanya cinta itu bakalan tetap sama?"


"Setuju, tapi bukan berarti begitu. Ada keadaan dimana semuanya jadi rumit. Aku bener-bener engga bisa piih antara cinta sama keadaan karena dua duanya emang berat. Kalau aku pilih cinta, udah pasti keadaan buat ke depannya ga akan memungkinkan. Aku ga bisa janjiin kalau semuanya akan baik-baik saja karena dari awalpun udah jelas kalau keadaan emang ga mendukung".


"Terus kalau pilih keadaan, gimana? Tanya Dama lagi


Aku pertegas "Kalaupun aku memilih keadaan, siap engga siap suatu hari nanti aku harus bisa nerima kalau pada akhirnya aku harus bisa melepaskan dia. karena sebera keraspun aku berusaha kalau keadaan sama cinta udah beda udah pasti yang namanya hubungan udah ga bakalan bisa buat diselametin, ngerti kan Dam?" Tanyaku pada Dama.


"Aku ngerti, aku paham apa yang kamu rasain. Turut berduka cita yah?"


"Untuk apa?" Tanyaku pada Dama


"Untuk perasaan dan hati yang dipaksa mati"


Aku tersenyum "Engga Dam ga ada yang dipaksa mati karena memang dari dulu perasaan itu udah hilang".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline