Lihat ke Halaman Asli

Teopilus Tarigan

TERVERIFIKASI

Pegawai Negeri Sipil

Inilah 4 Cara Memaksimalkan Fungsi Pekarangan yang Sempit

Diperbarui: 5 Juni 2021   07:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memaksimalkan Fungsi Pekarangan yang Sempit| Dokumentasi pribadi

Tuhan sudah berhenti menciptakan daratan, tapi manusia tetap berkembang biak semakin banyak.

Demikianlah seingatku sejak masih kecil, orangtua di kampung kami memberikan nasihat untuk bijak mencari cara terbaik dalam menjalani hidup.

Namun, ironi itu memang terasa semakin aktual sebagai sebuah masalah di berbagai tempat pada masa kini. Semakin banyak orang juga berarti semakin banyak sampah. 

Ruang yang semakin sempit harus dibagi dan ditinggali secara berdampingan oleh manusia bersama sampah-sampahnya. Oleh sebab itu kita memang harus mencari cara untuk memaksimalkan fungsi ruang yang semakin terasa sempit dan padat.

Think globally, act locally. Kita mungkin tidak dalam kapasitas untuk memikirkan cara mengurangi populasi global. Tidak juga memiliki kompetensi melakukan reklamasi untuk menambah luas daratan. 

Namun, kita masih bisa melakukan hal-hal sederhana dari rumah kita sendiri, yang bisa menjadi inspirasi dan memberi pengaruh kepada sekitar kita.

Barang bekas, barang sisa, sampah atau apapun namanya, dikombinasi dengan ruang pekarangan yang sempit, apa hasilnya? Yuk! Kita lihat beberapa contoh dan cara untuk membuatnya berguna.

1. Jangan biarkan barang bekas menumpuk dan terbuang percuma

Cara paling mudah untuk menyingkirkan sampah atau barang bekas yang dirasa sudah tidak berguna adalah dengan membuangnya begitu saja. Tapi jelas saja itu tidak menyelesaikan masalah.

Mungkin tidak lagi menjadi masalah langsung di rumah kita, tapi banyak barang yang dibuang percuma sebenarnya menjadi sumber masalah baru di tempat lain atau di tempat pembuangan akhir sampah. 

Tidak akan butuh waktu lama memenuhi lubang atau cekungan tempat pembuangan akhir sampah bila semua orang berperilaku sekadar beli-pakai-bosan-buang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline