Siapa sih yang tidak kenal dengan merek kosmetik lokal Indonesia, yaitu Wardah? Merek kosmetik ini pastinya sudah akrab bagi setiap perempuan Indonesia, atau setidaknya sekali saja sudah pernah menggunakan produknya. Produk kosmetik yang melegenda ini ternyata sudah mengepakkan sayapnya sejak tahun 1995 serta diluncurkan oleh Nurhayati Subakat. Bayangkan saja, Wardah ternyata sudah sangat lama berkecimpung di dunia kecantikan bahkan telah menjadi pelopor merek halal produk kecantikan di Indonesia.
Sejarah Terciptanya Wardah
Sejarah Wardah adalah kisah inspiratif tentang tekad, inovasi, dan kepercayaan pada keindahan yang bersih. Dimulai pada tahun 1995, Wardah lahir dari semangat Nurhayati Subakat, seorang wirausahawan visioner yang ingin mengisi kekosongan pasar kosmetik halal di Indonesia. Lahir di tengah tantangan, Wardah tidak hanya sekedar merek kecantikan, namun juga simbol keberanian untuk bangkit dari keterpurukan.
Awalnya, usaha Nurhayati dimulai dengan produk sampo bernama "Putri". Namun, sebuah musibah berupa kebakaran pabrik menjadi titik balik yang mendorongnya untuk menciptakan sesuatu yang lebih besar dan bermakna. Bahkan, beliau sempat merasakan payahnya berjualan dari satu salon ke salon lainnya (door to door) agar usahanya laku. Dari jerih payah tersebut, Wardah muncul sebagai jawaban atas kebutuhan perempuan Indonesia yang mendambakan produk kecantikan yang tidak hanya memanjakan, tetapi juga sesuai dengan nilai-nilai kehalalan.
Seiring perjalanan waktu, Wardah terus berkembang dengan mengedepankan kualitas dan inovasi. Pada tahun 1999, komitmennya terhadap produk halal diakui secara resmi dengan diperolehnya sertifikat halal dari LPPOM MUI. Pengakuan ini menandai awal keberhasilan Wardah dalam membangun kepercayaan konsumen.
Ternyata, strategi pemasaran Wardah Cosmetics dengan sebutan "produk kecantikan merek halal" bukan semata-mata sebagai jargon saja. Pemilihan nama "Wardah" sendiri ternyata diadopsi dari bahasa Arab yang artinya "mawar". Maka, tidak heran bahwasanya Wardah gencar untuk memberikan "tanda" terhadap merek mereka sendiri dengan sebutan halal. Apalagi, kata "Wardah" dikenal sebagai salah satu nama khas Arab yang dinilai Islami. Hal ini membuat semakin munculnya keindahan dan kesucian dari setiap produk yang diluncurkan.
Transformasi Pesatnya Eksistensi Wardah
Dari penjualan yang sempat lambat di awal, Wardah menemukan ritmenya sendiri dan mulai mencuri perhatian pasar. Inovasi demi inovasi, mulai dari perubahan tagline yang selalu menyegarkan citra hingga perluasan lini produk dari kosmetik dekoratif hingga perawatan kulit dan rambut, membawa Wardah menapaki tangga kesuksesan. Perjalanan ini tidak hanya menjadikan Wardah sebagai pelopor kosmetik halal di Indonesia, tetapi juga sebagai inspirasi bagi banyak wirausahawan yang ingin menorehkan cerita sukses melalui keberanian dan kreativitas.
Transformasi besar terjadi pada tahun 2011, ketika perusahaan yang awalnya dikenal dengan PT Pusaka Tradisi Ibu berganti nama menjadi PT Paragon Technology and Innovation. Perubahan ini menandai era baru di mana Wardah tidak hanya mendominasi pasar domestik, tetapi juga menembus batas negara dengan merambah ke pasar internasional, seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.