Lihat ke Halaman Asli

Kemunculan Gerakan Terorisme di Abad 21

Diperbarui: 15 Mei 2018   18:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Beberapa hari belakangan ini muncul isu yang buat saya sangat tertarik untuk membahas pasca penyandraan aparat keamanan terhadap kelompok narapidana terorisme di kelapa dua depok beberapa waktu yg lalu. Oke mari kita bahas tentang awal mula terorisme di 21 Century!!

Chapter I : Awal mula kedatangan gerakan-gerakan Terorisme di abad 21.

Tatanan dunia kerap kali berubah ketika terjadi defining moment yang dramatis. Berakhirnya Perang Dunia Kedua diganti dengan Perang Dingin. Era Perang Dingin ini berakhir seiring runtuhnya Tembok Berlin, di hapus nya pakta warsawa dan Bubarnya Uni Soviet sebagai kekuatan besar yang memimpin blok Timur awal tahun 1990-an. 

Next, berangkat dari titik yang sama, runtuhnya World Trade Center pada 11 September 2001 dianggap sebagai defining moment bagi perang melawan terorisme baik di tingkat domestik, regional even global. 

Bahwa moment tersebut mengubah lanskap tatanan global sekarang ini sepertinya sangat sulit dibantah. Ya at least, result dari accident tersebut merubah orientasi politik luar negeri AS, yg menurut saya dampaknya tidak bisa dielakkan mengingat posisi AS sebagai negara super power. 

Tindakan AS untuk melakukan invasi ke Irak, misalnya, hemat saya pada akhirnya mempengaruhi segudang persoalan hubungan antarnegara dan dunia, tidak bisa dipungkiri invasi tersebut mengubah peta dan perang melawan terorisme global. 

Saya mengutip pernyataan dari seorang kritikus kebijakan AS, Noam Chomsky "Bahwa invasi AS ke Irak justru memperluas jaringan terorisme global, dan menjadikan Irak sebagai basis latihan para teroris".

Menurut pandangan saya ancaman terhadap human life's tampaknya semakin  meluas dan beragam, kenapa? Karena ancaman tersebut bukan lagi berasal dari perang-perang besar atau ancaman Perang Nuklir yang menjadi "hantu" selama perang dingin. Tapi sebaliknya, ancaman tersebut berasal dari kekuatan-kekuatan radikal yang makin hari makin berkembang dalam masyarakat kita. 

Kekuatan militer dan persenjataan canggih bukan lagi pemegang monopoli kekerasan terhadap manusia, tetapi dari perangkat-perangkat sipil yang tidak terbayangkan oleh saya, anda, kalian atau siapapun sebelumnya. 

So, ancaman jadi menyebar dan bisa menimpa siapa saja baik saya atau kalian yang sedang duduk di cafe mikmati secangkir coffee dan sedang membaca artikel yang saya tulis ini, masih ingat Bom Bali I dan Bom Bali II mungkin disana ada seorang korban yang posisi nya tepat seperti saya atau anda sedang duduk menikmati secangkir coffee. 

Yang perlu saya ingatkan bahwa kejahatan terorisme bukan lagi kejahatan yang biasa namun kejahatan lintas batas negara dengan kata lain kejahatan terorisme adalah extraordinary crime dan bisa menjadi ancaman bagi siapa saja dan dimana saja tanpa mengenal suku, ras, usia dan agama. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline