Lihat ke Halaman Asli

www.voa-islam.com: Menyebarkan Rasa Kebencian

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Karena musim bom bergaung lagi,maka banyak orang berkomentar tentang hal tersebut,salah satu dari komentar yang masuk akal adalah Pemerintah harus mempunyai strategi untuk menangkal penyebaran ajaran-2 sesat serta provokasi yang berbau mengadu-domba antar umat beragama.

Salah satu situs yang sangat tidak masuk di akal sehat adalah www.voa-islam.com,isinya sangat menyebarkan kebencian umat Islam kepada umat beragama lain,a.l :
1. Protestan vs saksi yehuwa sesama kristen saling menyesatkan
2. Suara SBY lantang untuk Kristen Solo tapi sumbang untuk Muslim Ambon
3. Waspadai Kristenisasi via Pacaran & Hamilisasi (Belajar dari Kasus Bantul)
4. Bukti bukti keaslian Al Qur'an dan kepalsuan Alkitab (Bible)
5. Tuduhan Kristen : umat Islam shalat menyembah dewa bulan
6. Tuduhan Kristen : Puasa Ramadhan menjiplak ritual penyembah berhala
7. Manusia yang berdosa kok Tuhan yang mati menebus dosa

Mungkin saja ada situs yang sengaja mengatas-namakan Umat Kristen yang menjelek-jelekkan Umat Islam,tujuannya tentu tidak lain adalah untuk mengadu-domba antara kedua umat beragama tersebut.

Dengan keberadaan internet yang bisa di akses sampai ke desa-desa,dengan masyarakat yang kehidupan dan cara berpikirnya yang sederhana,tidak mustahil akan banyak orang dari unsur mereka terprovokasi & terdogmatis dengan ajaran-ajaran yang tidak cinta damai .

Pemerintah harus bersikap tentang hal ini,kalau urusan pornografi dan blackberry si Menkominfo sangat reaktif sekali bertindak,tetapi urusan yang membuat jiwa-jiwa terbunuh dan rasa aman bermasyarakat terganggu koq diam saja ya...?

Bagaimana Pendapat anda?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline