Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Pencuri Data

Diperbarui: 11 September 2022   21:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Siapa yang lupa? Ini abad ekonomi-informasi. Bio-ekonomi dan industri sudah tak zaman lagi. Bukan sekadar industri. 

Ini zaman big data. Yang menggenggamnya, dialah yang menang. Yang mencurinya menjadikan kita pecundang yang hina. Hina karena pertahanan diri yang lemah, yang sibuk menjamah apa saja. Tapi tak kuat melawan musuh sebenarnya. 

Data data kita entah tentang apa saja, tersimpan di mana saja, di aplikasi dan mesin pencari. Semua data kita dalam servoar digital yang dikomersilisasi dalam materialisme yang sesungguhnya. Dalam sentuhan realitas maya yang tak bisa kita gambarkan. 

Ada data data yang tak hilang dan tak bisa dicuri sama sekali.data dalam rekaman Pencatat Hidup, yang Maha Hidup. Yang akan kembali Membuka data data itu:

 saat kulit kulit kitapun berbicara dan mulut terkunci. Saat lembaran amal dibentangkan seluas mata memandang. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline