Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Surat dari Bulan

Diperbarui: 23 Mei 2022   18:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di sini sepi katamu. Tak ada hujan. Tak ada sungai dan kebun pisang. Keberangkatanmu tiba tiba saja. Keperluan riset dan peluang bisnis travel. 

Setelah adm terselesaikan. Tiba jadwal pelepasan. Engakau akan meluncur melampaui gravitasi. Hanya tiga hari, katamu, karena itu ambang batas yang mungkin untuk logistik dan kebutuhan fisik serta protokol angkasa. 

Ya. Aku dapat beberapa gambarmu dan aktivitasmu setelah beberapa jam mendarat di sana. Aku terima dengan jaringan khusus dari kru di sini. Aplikasi chatku belum bisa mengaksesnya.

Ooh. Aku selalu suka dengan gambar gambar di sana. Bulan masih begiru perkasa dan magis dengan usia 4 milyar tahun. Ada beberapa sisa benturan asteroid  yang membekas di kawasan bulan.  Bahkan sebagaian membentuk kawah  berdiameter seluas 20 KM. 

Mungkin itu katamu, di beberapa chat terakhir, yang kuanggap itu surat/pesan darimu. 

Dan sampai di hari ke 21, semua kabar dan gambar serta tautan/jaringan tentangmu terputus. Apakah akan ada keberangkatan lain? Untuk bisa mengetahui langsung kabarmu?

 Yang kutahu hanya beberapa negara saja yang bisa masuk ke akses stasiun di sana,  dan jadwalnya juga terbatas. Walau tiketnya tidak semahal tahun 2024.

====

Bumi belahan Barat,  2054.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline