Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Kerudung Jiwa

Diperbarui: 27 Januari 2022   22:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kerudung Jiwa

*****

Di balik kerudungnya jiwa menjelajah
pengalaman tubuh dalam sang diri (persona), terbelah di antara labil
dan tumakninah.
sampai akhirnya segala amarah
akan betul betul menjadi kerudung jiwa yang tebal.

Amarah ianya gejolak dari jiwa meronta
dan cenderung merusak,  mengunci dendam,  memadamkan rahmah.

Kerudung jiwa hanya bisa disingkap dengan mata yang fokus,  yang menatap pada tujuannya,  pada kehendak jiwa yang tinggi.

Sebab, mata hanyalah jendela bagi jiwa, seperti kacamata,  jiwalah yang mengalami "penginderaan", dan jebakan tubuh (materialisme) akan menjadikan jiwa tertekan untuk mencapai ketinggiannya (menuju/kembali ke Asalnya)

Pikiran dan kesadaran akan berkejaran dalam ketaatan atau kehinaan.

Ketaatan akan menjadi kerudung cahaya bagi jiwa. sedang kehinaan/kelalaian akan menutup pancaran cahaya hingga jiwa merana.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline