Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Sekuncup Bunga

Diperbarui: 8 September 2021   01:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sepi, tiada tanya, tiada rupa, tiada pura, tiada para, tiada apa apa. Hening cipta, mungkin pengecualian bagi kelopak Naga, tiada merespon sekuncup bunga.

Sekuncup bunga merekam cerita seharian penuh dalam tarian cahaya, tasbih dalam warna, aroma, hasrat dan pengabdian siklus. Dan pengecualian bagi si sedap malam.

Puncak sirna bukan pada sekuncup bunga.takdir baru pada titahNya memadu dalam roda peristiwa. Mekar dan ketiadaannya bukan akhir cerita bunga.

Walau sekuncup bunga akan lusuh-rebah pada saatnya, lemas-terkulai mendekap tanah, kosong dan damai, lebur dalam keindahan baru pada sistem kosmos yang paling simpel, menyerah dan pasrah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline