Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Sentana

Pendidikan dan sosial budaya

Tubuh Puisi

Diperbarui: 21 Agustus 2021   16:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi.dok.NN

Tubuh puisi susunan sepi sepi
peristiwa peristiwa datang pergi
ditangkap puisi
menjadi warna tubuhnya.

Hitam-merah perjalanan
putih-mulus pengalaman
bertabur di pori pori puisi.

Semua keindahan dan kengerian
yang dijangkau pikiran
melintasi impresi
dan merambah ke aliran darah:turun-naik dari jantung ke otak.

Tubuh puisi menyublimasi alam luar
mereduksi capaian material manusia modern yang dahaga, liar dan lapar.

Tubuh puisi menyediakan diri sebagai nyanyian sekaligus hidangan.

Tubuh puisi meliuk liuk
merambati sepi sepi
menyusup kesangsian
tentang semua kemungkinan dan  kewarasan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline