Lihat ke Halaman Asli

Taufiq Nur Azis Smart

Taufiq Nur Azis Smart

Gus Baha' Perdamaian akan Terwujud Jika Ada Kekuatan yang Sama

Diperbarui: 1 Juli 2022   15:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Perdamaian merupakan sebuah konsep yang didasarkan pada jalinan persahabatan (friendship), sehingga menghasilkan Kesejahteraan, keharmonisan dan Keberlangsungan sosial tanpa adanya permusuhan dan kekerasan. 

Salah satunya Presiden melakukan kunjungan ke Ukraina dan Rusia, beliau mengatakan "Indonesia tidak memiliki kepentingan lain selain keinginan agar perang segera berakhir dan agar rantai pasokan pangan, pupuk, dan energi segera dipulihkan karena ini berdampak pada kehidupan ratusan juta bahkan jutaan orang," terang Jokowi.

Artinya bahwa tujuan dari kunjungan yang dilakukan oleh Jokowi, membawa misi perdamaian dengan harapan agar Peperangan yang terjadi segera berakhirnya.

Perdamaian akan terjadi apabila kedua belah pihak memiliki persenjataan yang sama-sama kuat, sehingga dengan kuatnya persenjataan tersebut maka peperangan akan berakhir dengan damai.

Sejalan dengan penjelasan yang disampaikan oleh Gus Baha'. Gus Baha' menyampaikan, "Makanya saya (Gus Baha') pernah ngaji kitab, dalam salah satu kitab ada makalah begini "kalau kamu ingin damai, maka siapkan alat perang sebanyak mungkin". Karena logikanya begini, kalau misalnya ada bajingan atau penjahat, dia punya bom, punya pedang, lalu kamu sebagai orang saleh tidak punya apa-apa. Bisa nggak meminta perdamaian. Kan nggak bisa," papar Gus Baha.

Selanjutnya Gus Baha' menjelaskan, "Mereka terpaksa damai karena kamu punya senjata yang imbang. Jadi kalau musuh kamu punya nuklir, lalu kamu tidak punya apa-apa terus bilang 'ayo damai aja'. Salah satu negara pasti rugi kalau damai, aku bisa bom kok damai segala," sambungnya. 

"Dalam keadaan dunia yang penuh gesekan seperti ini. Orang bisa damai justru kalau sama-sama punya senjata dan teori itu dipakai oleh seluruh dunia," tegas Gus Baha. 

Jadi, perdamaian akan terwujud apabila antara keduanya memiliki persenjataan yang sama-sama kuat. Karena apabila kemudian kita melakukan proses ishlah (mendamaikan) internasional tidak akan muncul terwujud karena keduanya saling ingin menjatuhkan satu sama lain. Karena tidak ada kesadaran satu sama lain untuk melakukan perdamaian. Tanpa adanya kesadaran perdamaian pun tidak akan terwujud.

Seperti yang disampaikan oleh Gus Baha' terkait dengan Peperangan. Oleh karena itu, proses ishlah mendamaikan tidak efektif. Ada beberapa alasan ishlah perdamaian tidak akan terwujud, diantaranya:

1. Persenjataan yang tidak sebanding 

2. Tidak adanya kesadaran untuk berdamai (ego)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline