Lihat ke Halaman Asli

Taufik Uieks

TERVERIFIKASI

Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Di Kampung Ini Turis Mancanegara Kadang Tersesat

Diperbarui: 26 Juli 2022   08:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pintu Masuk Gg Abdul Hadi: Dokpri

Kampung Ngadisuryan berada di Kalurahan Patehan, Kemantren Kraton di kawasan sebelah Barat Alun-Alun Kidul, Yogyakarta. Lokasinya yang terletak di antara Alun-Alun Kidul dan juga tempat wisata Taman Sari membuatnya lumayan ramai dan cukup menarik untuk dijelajahi.

Kalau kita dari Alun-Alun Kidul , maka akan melewati Jalan Ngadisuryan yang ditandai dengan sepasang Gapura dengan pintu untuk pejalan kaki beratap melengkung yang lumayan rendah sehingga saya harus menundukkan kepala kalau melewatinya. 

Gapura Jl Ngadisuryan: Dokpri

Nah dari sini kemudian kita akan belok ke kanan melalui sebuah jalan yang diujungnya terdapat Ndalem Ngabean.  Konon inilah Ndalem ini yang menjadi asal-usul nama Ngadisuryan karena dulunya merupakan tempat tinggal  Bendara Pangeran Haryo Hadi Suryo yang merupakan salah seorang putra Hamengkubuwono ke VII.  Sekarang Ndalem Ngabean masih berfungsi sebagai resto dan hotel dan sering digunakan menjadi tempat berbagai acara termasuk pernikahan.

Odong-oding : Dokpri

Di jalan ini juga sering ditemukan odong-odong yang penampakannya berbeda antara siang dan malam.  Dari ndalem Ngabean ini kalau kita belok ke kiri, akan masuk melalui Jalan atau Gang Abdul Hadi yang menghubungkan nDlaem Ngeban dengan Jalan Taman dan terus ke tempat wisata Pemandian Taman Sari yang terkenal dengan Water Castle. 

Ndalem Ngabean: Dokpri

Di mulut jalan, di salah satu sisi dinding warna putih ada beberapa lukisan  mural dengan tema cerita wayang yang cantik, lengkap dengan pemanah dan juga kereta kencana. Bahkan ada sosok pewayangan yang dililit ular naga berwarna hijau.  Di sebelah kanan tembok putih ada peringatan agar kendaraan jalan pelan-pelan karena banyak anak-anak, lengkap dengan gambar sepeda, sepeda motor dan becak.  Di sebelahnya ada tulisan Forum Kampung Panca Tertib yang anehnya berisi delapan aturan.  Dulu di sini juga pernah ada himbauan mengenai jam belajar masyarakat yang sekarang gaungnya sudah mulai menghilang.

Pada salah satu rumah ada alamat dengan nama kampung dan kemudian KT I yang menunjukkan Kemantren Keraton.  Alamat di Yogya memang cukup unik karena setiap kecamatan atau kemantren mempunyai kode atau singkatan yang khas.

Garuda Pancasila: Dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline