Lihat ke Halaman Asli

Taufik Uieks

TERVERIFIKASI

Dosen , penulis buku travelling dan suka jalan-jalan kemana saja,

Lima Alasan Membaca "Alena"

Diperbarui: 26 Juli 2021   08:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

 

Sebelum pandemi Covid 19, saya memiliki kebiasaan untuk mampir ke salah satu toko buku langganan dan membeli beberapa buku setiap bulannya.  Nah kebiasaan ini berubah sejak pandemi, dan baru beberapa pekan lalu saya sempat membeli buku baru. Kebetulan buku itu berjudul Alena karangan Kang Pepih Nugraha. 

Saya termasuk pembaca yang beruntung karena dapat memiliki buku itu lengkap dengan tandatangan dan sepatah dua patah kata dari penulisnya.  Tentu saja, saya harus berterima kasih kepada Mbak Tamita Wibisono yang telah dengan berbaik hati mengirim buku tersebut bersama dengan buku satu lagi yaitu Perempuan Penyapu Jalanan.

Sekali memulai membacanya, saya langsung tersihir dan masuk ke dalam dunia Alena yang memesona. Buku ini tidak saya lepas sampai halaman terakhir.  Sejenak, saya dapat melupakan dunia luar yang menakutkan dengan virus korona dan terlempar ke dalam alur kisah yang memperkaya jiwa sekaligus menghibur. 

Sejatinya, agak sulit bagi saya untuk menemukan kata-kata yang pas untuk disematkan pada Novel 'Alena' ini. Namun setelah selesai membacanya dalam waktu kurang beberapa jam, saya ingin membagikan lima alasan mengapa Anda juga harus membaca buku ini.

Yuk kita simak 5 alasan tersebut:

1.Membaca Buku Sambil Tamasya.                     

Membaca lembar demi lembar buku ini, pembaca seakan-akan diajak  bersama dengan tokoh yang dikisahkan mengunjungi berbagai tempat menarik baik di Indonesia maupun di mancanegara.

Kisah dimulai di bandara Soekarno- Hatta ketika Alena akan kabur ke London via Abu Dhabi dengan naik pesawat berbadan bongsor Airbus 380 milik Singapore Airlines. Selain London, buku ini juga akan mengajak kita sejenak mengembara ke Kolkata yang digambarkan dengan apik melalui buku La Cite de la Joie.

Bukan itu saja, sosok ibu Alena, Sonya Anugerah Priyanka dalam pelarian spiritualnya juga mengajak kita bertamasya ke Tasik Malaya. Dan di akhir cerita, kita juga sejenak mampir ke Papua untuk berkenalan dengan ayah kandung Alena yang memiliki hobi menaklukkan puncak-puncak gunung nan tinggi.

2. Keberagaman Karakter

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline