Membangun SMK yang Religius, Siap Kerja, dan Berdaya Saing Global
Kepemimpinan baru di SMKN 1 Sasak Ranah Pasisia menghadirkan semangat dan arah baru dalam pengelolaan sekolah kejuruan. Sejak awal menjabat, Dr. Desman, S.Pd.I, MA, sebagai Kepala Sekolah langsung merumuskan program kerja 100 hari pertama. Fokus utama diarahkan pada penguatan karakter Pendidikan yang religius, peningkatan kualitas pembelajaran, serta pembangunan jejaring kerja sama dengan berbagai pihak.
Dalam penyampaian profil SMKN 1 Sasak Ranah Pasisia, Dr. Desman, S. Pd. I, MA mengatakan SMKN 1 Sasak Ranah Pasisia memiliki lima konsentrasi keahlian, yaitu:
Nautika Kapal Penangkap Ikan (NKPI),Teknika Kapal Penangkap Ikan (TKPI),Teknik Sepeda Motor (TSM), Agribisnis Perikanan Air Tawar (APAT), Rekayasa Perangkat Lunak (RPL)
Bidang-bidang Pendidikan tersebut dirancang untuk menjawab kebutuhan tenaga kerja terampil di tingkat daerah, nasional, maupun internasional. Dibuktikan dengan banyaknya para alumni yang telah bekerja diperusahaan baik di dalam negeri maupun luar negeri.
selanjutnya, Dr. Desman menyamaikan bahwa dalam 100 hari kerja sudah banyak capaian yang sudah dilakukan diantaranya penerapan Kurikulum SMK Pusat Keunggulan 2025 dengan hasil evaluasi memperoleh kategori Sangat Layak. Bidang ketarunaan, SMKN 1 Sasak Ranah Pasisia menjalin kerja sama dengan Pos TNI Aangkatan Laut Kabupaten Pasaman Barat dalam pembinaan karakter, disiplin, dan wawasan kebangsaan taruna-taruni. Program LDDK (Latihan Dasar Disiplin dan Kepemimpinan) juga dilaksanakan sebagai fondasi pembentukan mental peserta didik.
Untuk memperluas peluang lulusan, sekolah melakukan berbagai penandatanganan MoU, antara lain: Kerja sama industri di tingkat kabupaten, provinsi, hingga nasional.
Kerja sama kebekerjaan luar negeri (Jepang) melalui LPK Hikari Sumut, program kewirausahaan dengan UMKM Pasaman Barat, begitu juga dengan kerja sama bidang digital dan internet dengan PT. Icon+ Sumatera Barat.
Saat ini sekolah mulai mengaktifkan mesin pembuatan pellet pakan ikan serta mengembangkan teaching factory berbasis pengajaran industri.
Salah satu program unggulan terkait ketahanan pangan melalui konsentrasi keahlian Agribisnis Perikanan Air Tawar (APAT) mengembangkan budidaya ikan lele mulai dari hulu sampai hilir menjadi produk Lele Asap yang diberi nama "BAHARI", sudah launching saat acara 100 hari kerja kepala sekolah.
Kepala sekolah melanjutkan bahwa sebagai wujud penguatan karakter religius, direncanakan pembangunan Masjid Terapung "Bahrul Ilmi" lengkap dengan dermaga mini, kolam, dan tambak yang mengelilingi kawasan sekolah, saat ini tahap perencanaan dan pembuatan gambar 3D.
Dengan status sebagai SMK Pusat Keunggulan Lanjutan Tahun 2025, sekolah berkomitmen menghadirkan pembelajaran berbasis pabrik (teaching factory). Siswa diarahkan tidak hanya belajar teori, tetapi juga praktik produksi sesuai standar industri.
Saat ini Taruna-taruni berhasil membuat berbagai alat tangkap ikan, di antaranya Bubu serta jaring insang (Gillnet), yang dapat mendukung keterampilan nyata bidang perikanan.