Lihat ke Halaman Asli

Taufan Satyadharma

Pencari makna

Riyadhoh dan Aktivasi Kembali Niat

Diperbarui: 7 Juli 2020   16:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi Ristyono Joelly

Beruntung bagi Maneges Qudroh telah diberikan kesempatan untuk dapat menyelenggarakan sinau bareng yang kedua kalinya di Panti Asuhan Cahaya Umat, Ngroto, Magelang. 

Beruntung bukan berarti hebat, kemendel/sok berani, atau tidak mengindahkan peraturan dan himbauan, namun beruntung karena telah diperjalankan untuk tetap saling bermuwajahah. Terlepas dari tepat dan tidak tepat proses ini berjalan, bisa jadi hal tersebut termasuk dalam wilayah min haitsu la yahtasib bagi Maneges Qudroh, karena sama sekali tidak ada paksaan untuk menghadiri setiap edisi rutinan.

Atau masih teringat di dalam benak kami pesan Mbah Nun, "andaikata kita tidak diberikan rasa sakit, hal tersebut tidak untuk dipamer-pamerkan kepada siapa-siapa karena tidak bisa memberikan nilai objektif kepada yang lain." 

Sedang tulisan ini merupakan bentuk reportase yang menjadi salah satu kelengkapan teknis sebuah simpul sebagai laporan setelah acara dengan menggambarkan keadaan sebenarnya. Sama sekali tidak ada unsur untuk memamerkan kegiatan dari jamaah sembari mengamati status kontak WA atau media sosial lainnya.

Nuansa yang merebak malam hari itu adalah kebahagiaan. Ditemani malam yang merona dengan remang rembulan yang sedikit malu di ufuk timur. Secercah cahaya yang sangat cukup untuk memberikan terang sebagai penunjuk sebelum perjalanan malam ini dimulai. 

Dengan mengambil sebuah nilai keberangkatan yang dianggap benar secara bersama-sama. Sebuah nilai kebenaran yang akhirnya mempertemukan satu dan yang lainnya bukan dengan ilmu, melainkan dengan iman. Yang hanya bisa berlaku bagi kita dan keluarga seperti yang telah Mbah Nun sampaikan di rutinan Mocopat Syafaat bulan Juni kemarin.

Seperti biasanya, acara dimulai dengan pembacaan ayat-ayat suci yang pada kesempatan ini dibawakan oleh Mas Virdhian. Tak lupa sapaan kepada Allah dan kekasih-Nya dilantunkan melalui beberapa wirid dan sholawat dengan harapan pintu-pintu rahmat itu akan terbuka melalui ilmu-ilmu yang akan dipelajari bersama-sama pada rutinan edisi ke-113 dengan judul tema "Ctrl+Alt+Del". 

Dalam fungsi komputer, penekanan tombol tersebut merupakan shortcut yang biasanya dipakai ketika komputer mengalami kesalahan sitem atau error. Fungsi ini sebenarnya merupakan sebuah alternatif selain harus mematikan atau menghidupkan kembali komputer (restart).

Mas Adi sebagai moderator awalnya sedikit menjelaskan tentang "restart spiritual" yang menjadi tema Mocopat Syafaat bulan Juni. Tema yang dibuat pada kesempatan ini pun dibuat dengan dasar dhawuh Mbah Nun untuk mempelajari, mencari, atau sebisa mungkin berinisiasi me-restart diri, daripada kita nantinya mengikuti proses restart yang dilakukan oleh alam semesta sesuai dengan aturan-aturannya. 

Mas Adi menyampaikan bahwa sesungguhnya tidak ada yang kita lakukan tanpa kesadaran spiritualitas, terutama bagi Jamaah Maiyah. Dan tidak bisa standar proses memulai kembali atau restart diri disamaratakan satu dengan yang lainnya, karena tingkatan ilmu dan maqom yang berbeda-beda.

dokumentasi Bara Purnama

"Mumet Adalah Salah Satu Jalan Untuk Mencerdaskan Kita"
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline