Lihat ke Halaman Asli

Tati AjengSaidah

TERVERIFIKASI

Guru di SMPN 2 Cibadak Kab. Sukabumi

Membiasakan Budaya Malu di Sekolah

Diperbarui: 18 Januari 2023   17:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membiasakan Budaya Malu di Sekolah (dokpri)

Nak, seharusnya kau merasa malu saat datang terlambat ke sekolah. Biasakan datang dengan tepat waktu, karena akan melatihmu untuk menghargai dan mengatur waktu dengan sebaik-baiknya.

Nak, seharusnya kau merasa malu saat berbicara kasar atau memanggil temanmu dengan nama binatang. Karena kata-kata tersebut tak pantas diucapkan apalagi oleh seorang yang terpelajar.

Berbicaralah yang baik dan sopan, agar kau menjadi seorang yang beretika dan bisa menempatkan dirimu saat berbicara dengan teman sebaya ataupun dengan orang yang lebih tua darimu.

Nak, seharusnya kau malu saat membuang sampah sembarangan. Biasakan untuk membuang sampah pada tempatnya, karena menjaga kebersihan di sekolah adalah tanggung jawab kita semua.

Nak, seharusnya kau malu saat kau diam saja sementara teman-temanmu sibuk beraktivitas. 

Berperanlah aktif dalam semua kegiatan di sekolah, baik di dalam ataupun di luar kelas karena akan melatihmu untuk kreatif dan memiliki rasa tanggung jawab yang baik.

Nak, seharusnya kau merasa malu saat berbuat salah ataupun melanggar aturan sekolah. Peraturan sekolah dibuat agar kau mengetahui hak dan kewajibanmu sebagai siswa sehingga akan meningkatkan rasa disiplin.  

Nak, jadikan rasa malu sebagai perhiasan yang selalu melekat dalam dirimu, menjadi bagian dari kepribadianmu sehingga akan mencegahmu melakukan perbuatan yang tidak terpuji.

Budaya malu di sekolah akan membentuk generasi muda yang memiliki karakter yang baik, menghargai sesama, memiliki tanggung jawab dan disiplin yang tinggi.

Mari jadikan budaya malu sebagai pembiasaan di sekolah agar semua warga merasa aman, nyaman dan betah ketika berada di lingkungan sekolah.

#Puisi solo ke-41

Cibadak, 18 Januari 2023

Tati Ajeng Saidah untuk Kompasiana




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline