Lihat ke Halaman Asli

Tati AjengSaidah

TERVERIFIKASI

Guru di SMPN 2 Cibadak Kab. Sukabumi

Ramadan Terakhir untuk Ayah

Diperbarui: 19 April 2022   07:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ramadan Terakhir Untuk Ayah (sumber foto: www.lintasAtjeh.com)

Bulan Ramadan tinggal beberapa hari lagi, kedatangannya sangat dinanti oleh seluruh umat islam termasuk ayahku.

Setelah ibu meninggal tiga tahun yang lalu, ayah sering sakit bahkan beberapa kali sempat di rawat di Rumah Sakit.

Menjelang bulan Ramadan ini kondisi ayah sedang sehat, sehingga beliau begitu gembira akan menjalankan ibadah puasa dalam kondisi badan sedang fit.

Aku tinggal bersama ayah dan anakku yang baru berumur 3 tahun. Suamiku sedang bekerja di luar Pulau Jawa dan pulangnya setiap 2 bulan sekali.

*

Pagi itu ayah baru saja selesai sholat dhuha, beliau duduk di kursi yang ada di ruang makan. Ketika aku lewat, ayah berkata kepadaku.

"Teh, alhamdulillah ayah merasa bersyukur. Sekarang sedang sehat, sehingga pas bulan puasa nanti bisa sholat tarawih di masjid". Ayah biasa memanggilku dengan sebutan Teteh.

"Iya, alhamdulillah. Jaga selalu kesehatan, mudah-mudahan Ayah sehat terus".

Bila dalam keadaan sehat, ayah tak pernah ketinggalan untuk melaksanakan salat lima waktu secara berjamaah di masjid.

Setelah mengobrol sebentar dengan ayah, aku kembali ke teras mengawasi anakku yang sedang bermain mobil-mobilan.

Anakku sangat aktif dan tidak betah duduk lama. Beberapa bulan yang lalu, saat kutinggalkan ke dapur sebentar ternyata anakku ke luar dan memanjat pagar rumah tetangga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline