Lihat ke Halaman Asli

Tarmidinsyah Abubakar

Pemerhati Politik dan Sosial Berdomisili di Aceh

Kepala-kepala Daerahku yang Lucu, Bagaimana Mungkin Nasib Rakyat Berubah?

Diperbarui: 19 Februari 2021   21:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: Aliexpress.com

Oleh : Tarmidinsyah Abubakar


Berbagai macam kasus dan peristiwa dalam demokrasi dan kompetisi kepala daerah, terkadang kita yang memahami merasakan miris.

Kenapa? ya karena melihat negeri kita runyam dengan sistemnya yang sekarang.

Lalu apakah sistemnya yang tidak benar?

Kita salah, sistemnya adalah sistem yang terbaik dalam prosesi pengambilan keputusan politik, yang menjaga nilai kesetaraan, belum ditemukan sistem lain yang lebih baik daripada sistem demokrasi prosesi pengambilan keputusan politik.

Kalau ada yang mengatakan sistem demokrasi itu tidak baik, saya sarankan kepada anda menanyakan kembali kepadanya sistem apa yang lebih baik? Mungkin saja ada sistem tersembunyi yang belum ditemukan oleh para ahli untuk mekanisme pengambilan keputusan dalam politik.

Kalau dia bisa menjawab dan paham menguraikan sistem politik kita akan sama-sama tabik kepadanya, kenapa? Tentu saja karena dia akan menjadi guru baru politik dunia.

Sebaliknya kalau tidak mampu menjelaskan esensi dari sistem demokrasi dan sistem yang dibawanya, saya sarankan sebut aja manusia itu pantengong yang tidak berguna dan merusak pendidikan politik rakyat, saya mau bertanggung jawab. Apalagi dia ketua partai politik.

Baik, Kalau demokrasi adalah sistem pengambilan keputusan terbaik dalam dunia politik, lalu kenapa begitu banyak masalah yang timbul dalam ranah politiknya?

Jawabnya adalah, sederhana lihatlah  teknology canggih dalam pertanian atau perkebunan, apakah bisa digunakan di semua negara?

Tentu saja tidak, itu namanya kompetensi. Alat produksi tersedia atau sanggup diadakan, sementara  sumber daya manusianya tidak berkemampuan, hasilnya sama saja kacau balau.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline