Lihat ke Halaman Asli

Fahrul Tanjung

Sekarang menjadi sastrawan Indonesia

Pejuang Nafkah

Diperbarui: 1 Agustus 2020   05:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

Berjalan di keramaian
Meghembus nafas panjang
Terhimpit dengan badan tegap tegap menakutkan
Keadaan ini menjadi hiruk pikuk di pagi yang indah

Orang berlalu lalang tanpa henti
Terbangun dari tidur di pagi ini
Bergegas menuju keramaian tak terhenti
Mencari secuil nafkah untuk keluarga menanti

Peluh keringan bercucuran tanpa henti
Berusaha memanggil pelanggan yang lewat tanpa henti
Sambil berkata ibu itu disini
Sayur.. sayur...  Sayur...
Ini bersaut saut dengan lirih

Peluh ini menjadi tonggak pembelajaran kita disini
Kehidupan harus di cari
Bukan hanya dengan keluh kesah di rumah kecil kita ketahui

Jangan pulang kalau tak berhasil wahai mimpi
Terus mencari
Walaupun harus perasaan keringat membasahi
Dan wajah kusam tak terbayangkan diri

Ini sumber kehidupan manusiawi
Tak berharap banyak lebih
Hanya saja Tuhan semoga membantu kami




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline