Mohon tunggu...
Fahrul Tanjung
Fahrul Tanjung Mohon Tunggu... Konsultan - Sekarang menjadi sastrawan Indonesia

Motivator muda Indonesia Penulis buku bumi Pertiwi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pejuang Nafkah

1 Agustus 2020   05:48 Diperbarui: 1 Agustus 2020   05:58 603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berjalan di keramaian
Meghembus nafas panjang
Terhimpit dengan badan tegap tegap menakutkan
Keadaan ini menjadi hiruk pikuk di pagi yang indah

Orang berlalu lalang tanpa henti
Terbangun dari tidur di pagi ini
Bergegas menuju keramaian tak terhenti
Mencari secuil nafkah untuk keluarga menanti

Peluh keringan bercucuran tanpa henti
Berusaha memanggil pelanggan yang lewat tanpa henti
Sambil berkata ibu itu disini
Sayur.. sayur...  Sayur...
Ini bersaut saut dengan lirih

Peluh ini menjadi tonggak pembelajaran kita disini
Kehidupan harus di cari
Bukan hanya dengan keluh kesah di rumah kecil kita ketahui

Jangan pulang kalau tak berhasil wahai mimpi
Terus mencari
Walaupun harus perasaan keringat membasahi
Dan wajah kusam tak terbayangkan diri

Ini sumber kehidupan manusiawi
Tak berharap banyak lebih
Hanya saja Tuhan semoga membantu kami

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun