Lihat ke Halaman Asli

Peran Profesionalisme Keperawatan dalam Membangun Kepercayaan Pasien

Diperbarui: 29 Desember 2024   19:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perawat memberikan medikasi kepada pasien geriatri (Sumber: Freepik)

Kepercayaan merupakan aspek penting dalam hubungan antara tenaga kesehatan dan pasien. Menurut KBBI, kepercayaan adalah “anggapan atau keyakinan bahwa sesuatu yang dipercayai itu benar atau nyata”. Kepercayaan menjadi dasar hubungan yang berarti mempercayai orang lain tanpa rasa takut, keraguan, dan lebimbangan, dengan tetap mematuhi norma etika serta menangani konflik secara bermartabat tanpa merugikan pihak lain (Ozaras & Abaan, 2018). Dalam praktik keperawatan, kepercayaan berperan penting sebagai komponen esensial dalam membangun hubungan perawat-pasien yang baik (Tang et al., 2022). Oleh karena itu, kepercayaan pasien penting didapatkan oleh perawat untuk memastikan pemberian perawatan yang efektif.

Profesionalisme dalam Keperawatan

Profesionalisme merupakan sikap yang fundamental dimiliki oleh setiap individu terutama dalam dunia profesional. Menurut KBBI, profesionalisme adalah “mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang profesional”. Hwang et. al (2009) mendefinisikan profesionalisme sebagai suatu komitmen individu kepada profesi dan level profesionalnya. Oleh karena itu, profesionalisme dalam keperawatan merupakan suatu sifat dan perilaku yang mencerminkan mutu, kualitas, serta komitmen seorang perawat terhadap profesi dan standar profesionalnya dalam memberikan pelayanan keperawatan.

Menurut Cornett (2006), konsep profesionalisme keperawatan bersifat multidimensional yang terdiri dari tiga dimensi utama, yaitu pengetahuan, sikap, dan perilaku. Dimensi pengetahuan mencakup kumpulan pengetahuan sistematis dan keahlian kerja yang kompleks. Dimensi sikap menunjukkan tingkat pengakuan dan komitmen terhadap profesi yang berkorelasi dengan perilaku dan dapat menjadi indikator potensial profesionalisme dalam tingkat perilaku (Wynd, 2003). Sementara, dimensi perilaku dapat dinilai melalui Model Wheel of Professionalism in Nursing yang dikembangkan oleh Miller (Miller (1988) dalam Cao at al. (2023)). Model ini diyakini sebagai panduan untuk memahami perilaku profesional di kalangan perawat. Ketiga dimensi ini saling melengkapi dalam membentuk praktik klinis keperawatan yang sesuai standar.

Implementasi Profesionalisme dalam Keperawatan

Profesionalisme perawat terlihat dari cara perawat berkomunikasi dan berpenampilan saat berinteraksi dengan pasien, keluarga pasien, masyarakat, dan tenaga kesehatan lainnya. Penampilan, sikap, dan perilaku profesional berperan penting dalam membangun kepercayaan dan menunjukkan kompetensi. Hal ini diwujudkan melalui menjaga kebersihan diri, berpenampilan rapi dan terawat, mengenakan pakaian sopan, serta menunjukkan perilaku yang ramah, hangat, dan percaya diri, didukung dengan komunikasi yang efektif menggunakan suara yang jelas dan terkontrol, tata bahasa yang tepat, kemampuan mendengarkan yang baik, serta kesediaan untuk membantu dan mendukung rekan kerja.

Selain itu, profesionalisme dalam keperawatan dapat juga kita terapkan dengan mengimplementasikan kode etik keperawatan. Kode etik merupakan suatu kumpulan aturan yang harus dipatuhi oleh semua anggota profesi. Kode etik keperawatan harus disetujui oleh semua anggota kelompok perawat, mencerminkan nilai-nilai profesi keperawatan, serta menjadi panduan  perawat untuk melakukan pekerjaanya (Berman et al., 2022). Secara umum, kode etik dalam profesi kesehatan dibagi menjadi lima, yaitu autonomy, beneficence, non-maleficence, justice, dan fidelity. Menurut Kode Etik Perawat yang ditetapkan oleh ICN pada tahun 2021, kode etik tersebut menguraikan standar perilaku perawat menjadi empat aspek, yaitu perawat dengan pasien atau masyarakat lain yang membutuhkan perawatan, perawat dengan praktik keperawatan, perawat dengan profesi, dan perawat dengan kesehatan global.

Hubungan Profesionalisme dengan Rasa Percaya Pasien

Profesionalisme dalam keperawatan memiliki dampak yang signifikan dalam membangun kepercayaan pasien melalui berbagai aspek pelayanan kesehatan. Perawat yang menunjukkan profesionalisme tinggi melalui kompetensi teknis, komunikasi yang efektif, dan perilaku yang penuh perhatian mampu menciptakan rasa aman dan nyaman bagi pasien. Menurut Risambessy (2023), profesionalisme juga memberikan pengaruh penting pada kinerja perawat, di mana perawat yang memiliki sikap profesional cenderung menunjukkan hasil kerja yang lebih baik. Hal-hal tersebut akan meningkatkan rasa percaya pasien terhadap perawat. Kepercayaan antara pasien dan perawat dapat mempengaruhi berbagai perilaku dan sikap terkait kesehatan pasien, seperti kesediaan untuk mengungkapkan informasi pribadi yang berd=sifat rahasia penerimaan terhadap pengobatan, dan kepatuhan terhadap rekomendasi perawat (Bahari et al., 2024). Selain itu, hubungan percaya antara perawat-pasien berperan penting dalam mengurangi kecemasan pasien dan membantu pasien mendapatkan kembali rasa kendali atas diri mereka (Rørtveit et al., 2015). Oleh karena itu, hubungan saling percaya perawat-pasien sangat penting dalam proses asuhan keperawatan.


Profesionalisme dalam keperawatan memiliki peran vital dalam membangun kepercayaan pasien. Profesionalisme yang tercermin melalui tiga dimensi utama (pengetahuan, sikap, dan perilaku) serta implementasi kode etik keperawatan dapat mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan. Ketika perawat menunjukkan profesionalisme tinggi melalui kompetensi teknis, komunikasi efektif, dan perilaku yang penuh perhatian, hal tersebut akan meningkatkan rasa aman dan nyaman pasien, yang pada akhirnya meningkatkan kepercayaan pasien. Kepercayaan ini berdampak positif pada berbagai aspek perawatan, seperti keterbukaan pasien dalam berbagi informasi, kepatuhan terhadap pengobatan, dan pengurangan tingkat kecemasan pasien selama proses perawatan.

Referensi:

Bahari, Z., Vosoghi, N., Ramazanzadeh, N., Moshfeghi, S., & Aghamohammadi, M. (2024). Patient trust in nurses: exploring the relationship with care quality and communication skills in emergency departments. BMC Nursing, 23(1), 595. https://doi.org/10.1186/s12912-024-02241-z

Berman, A. T., Snyder, S., & Frandsen, G. (2022). Kozier & erb’s fundamentals of nursing, global edition (11th ed.). Pearson Education.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline