Lihat ke Halaman Asli

Tabrani Yunis

TERVERIFIKASI

Tabrani Yunis adalah Direktur Center for Community Development and Education (CCDE) Banda Aceh, juga sebagai Chief editor majalah POTRET, majalah Anak Cerdas. Gemar menulis dan memfasilitasi berbagai training bagi kaum perempuan.

BCA Cerdas Membaca Selera Generasi Milenia

Diperbarui: 2 Juni 2019   01:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Pribadi

Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi (ICT), telah membuat perubahan begitu cepat dalam semua aspek kehidupan. ICT memudahkan segala hal. Bahkan, meminjam istilah Thomas L. Friedman dalam bukunya "Hot, Flat and Crowded" telah membuat bumi yang bulat menjadi datar atau flat. 

Ya, katanya, bumi menjadi rata karena kemajuan teknologi komunikasi dan transportasi yang memungkinkan siapa pun, di mana pun dapat saling berhubungan dan saling bersaing dalam segala hal dengan mudah, sehingga seolah-olah bumi seperti di atas sebuah pinggan yang datar. 

Nah, merujuk pada apa yang dikatakan Thomas L Friedman, mengingatkan kita pada Alvin Toffler, seorang penulis dan futurolog Amerika yang dikenal banyak menulis tentang revolusi digital, revolusi komunikasi, dan singularitas teknologi ( Wikipedia). Salah satu bukunya yang best seller kita kenal dengan buku The Future shock. 

Paling tidak, dengan membaca buku-buku kedua penulis ternama tersebut, kita sudah disuguhkan dengan kejutan masa depan dengan berbagai produk teknologi digital yang secara cepat mengubah peradaban manusia. Perubahan peradaban yang juga mengubah gaya hidup yang begitu pesat dalam semua aspek. Perubahan-perubahan besar yang juga disebut dengan gelombang perubahan.

 Selain itu, kita pasti masih ingat akan hasil olah pikir Alvin Toffler dengan bukunya The Third Wave. Ya,  salah satu gelombang perubahan yang ikut mengubah paradigma kehidupan masyarakat dunia yang kita kenal dengan arus globalisasi. Globalisasi yang juga membuat pemahaman akan bumi seakan menjadi datar tersebut. 

Ketika bumi menjadi seperti datar, maka segala hal menjadi sangat mudah dan instant. Segala kemudahan kemudian didapat dan semua orang inginkan segala hal bisa dilakukan dan dinikmati dengan mudah. Kemudahan itu, kemudian menyebabkan terjadinya  transformasi dan bahkan disrupsi, seperti yang kini tengah kita rasakan. Sektor yang ikut harus bertransformasi dan beradaptasi adalah sector perbankan. 

Bank di Era Digital 

Nah, Perbankan sebagai bagian dari perubahan peradaban dan gaya hidup masyarakat dunia, harus ikut perkembangan zaman. Ikut bertrasnformasi dan beradaptasi dengan segala bentuk kemajuan ICT. Perbankan sebagai lembaga keuangan yang hadir untuk melayani kebutuhan masyarakat di bidang keuangan dan pembiayaan,  tidak boleh tidak, harus mengikuti arus  perubahan tersebut, termasuk apa yang sedang dan akan terjadi, yakni disrupsi. 

Bank- bank konvenisonal dan bahkan perbankan syariah, tidak bisa berdiam diri dan menunggu datangnya nasabah ke bank-bank. Ya, bank -- bank masa kini, tidak bisa lagi seperti dahulu.

Kita pasti masih ingat bahwa dahulunya Bank-bank yang  dioperasikan secara manual dan banyak menggunakan tenaga manusia, sementara kini dengan sangat pesat berubah memanfaatkan kekuatan teknologi, terutama teknologi digital dan mengurangi tenaga manusia, di tengah perubahan perilaku masyarakat terhadap perbankan. 

Realitas kekinian, banyak peran yang dahulu dikerjakan oleh manusia, kini bisa dikerjakan dengan mesin yang dilengkapi dengan teknologi digital yang mendorong percepatan proses disrupsi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline