Lihat ke Halaman Asli

Lupin TheThird

TERVERIFIKASI

ヘタレエンジニア

Jendela Kebudayaan dengan Tiga Keuntungan Saat Naik Bus di Jepang

Diperbarui: 14 Februari 2021   14:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suasana di dalam bus (dokpri)

Gubernur Tokyo Koike Yuriko kali ini harus legowo kalah dari Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta. Anies berhasil menyabet gelar pahlawan transportasi dunia tahun 2021 bersama 21 orang lainnya, dari sebuah lembaga bernama TUMI.

Mungkin saja berkat tangan dingin Anies, maka transportasi dalam hal ini transportasi umum di Jakarta, lebih hebat dibandingkan dengan Tokyo. Tetapi kali ini saya tidak ingin membahas tentang perbandingan transportasi umum antara Jakarta dan Tokyo.

Disini saya ingin bercerita tentang bus, dan pengalaman menggunakan moda transportasi itu selama berkelana di Jepang.

Sebelum membahas lebih jauh tentang bus, tahukah Anda bahwa model bisnis sharing economy ternyata sudah ada di Jepang jauh sebelum Uber, Grab maupun GoJek muncul?

Ceritanya begini. Pada tanggal 20 September 1903, sebuah perkumpulan bernama Ni-i Shoukai mengoperasikan kendaraan (waktu itu masih berupa mobil dengan tenaga uap) yang bisa digunakan bersama-sama oleh masyarakat di daerah Kyoto. Ternyata usaha tersebut sukses, dan masyarakat banyak menggunakan jasa yang ditawarkan. Kerena tertarik dan tergiur kesuksesan, setelah itu banyak orang meniru dan mengembangkan jenis usaha sama di seantero Jepang.

Seiring dengan perkembangan zaman, kendaraan jenis bus pun diproduksi. Sehingga jasa dengan basis sharing economy menggunakan bus berkembang pesat. Era Meiji sampai Taisho (mulai tahun 1912) merupakan awal dari perkembangan bisnis bus. Puncak dari bisnis bus adalah pada era Showa (mulai tahun 1926). Di zaman ini, bisnis bus mengalami masa keemasan.

Begitu sedikit cerita tentang sejarah bus di Jepang. Untuk memperingati asal mula bus, tanggal 20 September kemudian ditetapkan sebagai hari bus. Dengan catatan, tanggal ini bukan hari libur nasional lho.

Sesuai dengan judul, maka sekarang saya ingin bercerita mengenai tiga keuntungan menggunakan bus sebagai moda transportasi di Jepang.

Bus di jalan sempit daerah Kichijouji, Tokyo (dokpri)

Karyawisata
Masyarakat Jepang walaupun sama dengan kita orang Indonesia sebagai masyarakat timur, namun memiliki ciri khas. Salah satunya adalah, mereka cenderung tertutup dan tidak mudah untuk menerima sesuatu yang baru, atau asing.

Sehingga agak susah untuk bisa mengenal, apalagi berinteraksi dengan orang Jepang, saat kunjungan singkat Anda ke Jepang.

Karyawisata, biasanya digunakan untuk suatu kegiatan yang bertujuan memperluas pengetahuan dengan melihat atau melakukan kunjungan ke tempat tertentu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline