Sebenarnya, penamaan "chindon-ya" berasal dari bunyi instrumen musik yang dimainkan oleh sekelompok orang dalam grup tersebut. Bagi kuping orang Jepang, suara-suara itu terdengar "Chinchin, Dondon, Chindondon."
Akhiran "ya", biasanya disematkan pada nama toko, profesi tertentu, atau terkadang dipakai untuk menyebut sifat seseorang.
Chindon-ya adalah sekumpulan orang yang berprofesi sebagai pengiklan berjalan, sambil memainkan alat musik seperti shamisen, gendang, terompet, klarinet, lonceng dan sebagainya.
Walaupun jumlah grup Chindon-ya hanya tersisa beberapa saja, namun mereka tetap bertahan sebagai media periklanan di era digital.
Kesenian ini menarik perhatian orang karena umumnya anggota grup Chindon-ya memakai kostum mencolok.
Chindon-ya adalah media yang biasanya digunakan sebagai iklan untuk mengumumkan pembukaan toko baru, atau memberitahukan akan adanya suatu penyelenggaraan acara tertentu.
Kesenian ini muncul pada akhir era Edo di daerah Sen-nichi-mae di Osaka. Sehingga, Chindon-ya sudah mempunyai sejarah yang panjang.
Meskipun Chindon-ya merupakan salah satu ciri khas daerah Osaka, namun saat ini populer di seluruh Jepang.
Kesenian ini bisa kita temukan mulai dari Hokkaido di bagian paling Utara Jepang, sampai dengan Okinawa di sebelah Selatan.
Saya kebetulan sedang jalan-jalan di Oume ketika melihat pertunjukan ini. Oume adalah bagian dari Tokyo yang terletak di sebelah Barat.