Lihat ke Halaman Asli

Syifa Amalia

Pencerita

"Soul" (2020) : Perjalanan Pulang, Hilang, dan Menemukan

Diperbarui: 12 Januari 2021   21:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

flipboard.com

Praanggapan bahwa hidup yang berjalan dengan tujuan akan selalu berujung baik sepertinya harus terpatahkan di film ini. Bagaimana jika sesuatu itu menjadi obsesi yang akhirnya membuat kita mengabaikan hal-hal dasar dalam hidup. Seluruh ide-ide itu terangkum secara solid oleh Pete Docter pada film animasi terbaru garapan Disney-Pixar yang berjudul Soul. Tentang pertemuan jiwa yang tidak ingin mati dengan jiwa tersesat yang tidak ingin hidup.

Musik menjadi alasan Joe Gardner (Jamie Foxx) untuk bertahan hidup, sedangkan jazz adalah nadi-nadinya. Ia tidak bisa membayangkan apa jadinya bila ia tidak bisa menjadi musisi jazz yang hidup dari panggung ke panggung.

Namun, nyatanya hidup tidak bisa berlaku seperti itu. Joe harus puas hanya dengan menjadi seorang guru musik SMP untuk anak-anak yang tidak memiliki gairah dalam bermusik.

Pertemuan tidak sengaja Joe dengan mantan muridnya, Curly yang memberi tawaran untuk menjadi pemain piano pada pertunjukan musik band jazz legendaris, Dorothea Williams.

Merasa lebih dekat dengan mimpi besarnya selama ini, Joe segera mengiyakan tawaran itu tanpa ragu. Barangkali Joe yang terlalu bersemangat membayangkan gig pertamanya itu malah terperosok ke dalam saluran air tengah kota. Joe hampir mati pada saat hidupnya baru saja dimulai.

Joe tidak pernah menyangka hal itu akan membuatnya terpisah dari jiwanya. Ketika ia terbangun ia sudah berada di Great Beyond. Jembatan di ambang batas kematian menuju ke alam baka. Joe sungguh tidak ingin mati sekarang. Ketika ia mencoba keluar ia malah semakin terlempar ke Great Before. Tempat dimana jiwa-jiwa disiapkan sebelum terlahir ke bumi. Tempat dimana jiwa-jiwa itu mendapat minat, bakat dan kepribadiannya. 

Tempat yang sama ia bertemu dengan 22 (Tina Fey), si jiwa tersesat yang telah hidup ribuan tahun yang tak kunjung menemukan "percikan" dari dirinya. Perjalanan-perjalanan kemudian melibatkan mereka berdua, Joe yang berusaha menemukan jalan pulang ke kehidupannya yang semula dan si 22 dengan upanya untuk menemukan adakah hal yang ia inginkan.

Berbagi Perspektif Tentang Life Crisis

Karakter Joe Gardner dan 22 adalah representasi hidup yang mengalami life crisis. Hal ini tentu saja membuktikan bahwa fenomena ini bisa terjadi di sepanjang hidup seseorang.

Dalam film ini, Joe mengalami pertentangan batin yang melibatkan konflik antara dirinya dengan Ibunya, Libba. Ibunya merasa ia tidak perlu mengejar hidup menjadi musisi jazz seperti ayahnya.

Namun, Joe tetap berkeyakinan bahwa jazz mampu memberikan jaminan hidup yang selalu bahagia. Menghindari debat yang tidak berkesudahan, Joe pun akhirnya menjadi guru musik SMP yang lebih memberikannya kehidupan finansial yang stabil.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline