Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Kenapa Jadi Relawan di Taman Bacaan?

Diperbarui: 13 Juni 2022   07:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: TBM Lentera Pustaka

Sebuah penelitian dari London School of Economics menyebut semakin sering seseorang menjadi relawan, semakin membuat mereka menjadi orang yang lebih happy. 

Alasannya, karena aktivitas volunteering dapat memperkuat rasa empati dan keakraban di antara sesama, di samping membuat si relewan lebih sering tersenyum. Kegiatn relawan yang rutin, terbukti menjadikan seseorang lebih percaya diri, humoris, lebih berempati, dan menjalani relasi dengan banyak orang dalam aksi kemanusiaan.

Jadi relawan, di mana pun, tentu tidak bisa diukur dengan uang. Apalagi dengan harta dan pangkat. Karena relawan bekerja bukan atas materi. Tapi atas hati nurani, atas nama kepedulian dan kemanusiaan. Lagi pula, tidak semua urusan di dunia ini harus diukur dengan materi dan uang kan? Relawan itu memberi kepuasan batin tersendiri bagi pelakunya. 

Relawan sama dengan sukarelawan. Yaitu orang yang melakukan sesuatu dengan sukarela, tidak karena diwajibkan atau dipaksakan. Orang-orang yang melakukan aksi sosial dan kemanusiaan untuk membantu orang lain. 

Selalu siap meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk kebaikan orang lain. Umumnya, relawan terjun langsung di daerah bencana. Tapi ada pula relawan yang berdedikasi di taman bacaan. Untuk membantu aktivitas taman bacaan dan gerakan literasi dalam menyediakan akses bacaan dan semangat membaca buku bagi anak-anak yang kurang beruntung di daerah terpencil.

 

Aksi relawan setiap minggunya pun dapat dilihat di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor.  Ada relawan yang mengajar kaum buta aksara, membimbing baca tulis anak-anak kelas prasekolah, bahkan relawan yang giat menemani anak-anak yang membaca buku di taman bacaan. 

Seperti aksi relawan TBM Lentera Pustaka yang mengajar kaum berantas buta aksara (12/6/2022). Fadil namanya, relawan yang peka dan mau mengerti kaum ibu-ibu sekalipun hanya belajar baca-tulis di GErakan BERantas BUta aksaRA (GEBERBURA) TBM Lentera Pustaka. Saat ini ada 18 relawan di TBM Lentera Pustaka yang secara sukarela datang setiap hari Minggu untuk membantu aktivitas taman bacaan.

Terlepas dari kesibukan dan aktivitas sehari-hari, taman bacaan pun bisa jadi tempat untuk aktivitas relawan. Seperti di TBM Lentera Pustaka, siapa pun bisa menjadi relawan untuk mengajar setiap hari Minggu, di samping berkiprah secara sosial atas nama kemanusiaaan. Syaratnya sederhana, asal ikhlas dan tulus untuk membantu tamann bacaan dan peduli sesama. Maka jadilah relawan di taman bacaan.

Kenapa jadi relawan di taman bacaan?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline