Lihat ke Halaman Asli

Syarif Yunus

Dosen - Penulis - Pegiat Literasi - Konsultan

Emang Kita Tahu Banyak...??

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1425742604968535738

Maaf nih mau tanya. Emang kita tahu banyak apa dikit sih?

Tentang apa? Tentang segala hal yang TV, di koran, di mana aja.

Syukurlah kalo kita tahu banyak. Emang sebanyak apa yang kita tahu? Semuanya dari A sampai Z. Ngerti dari dulu sampe sekarang. Hebat dong. Selamat ya, kalo tahu banyak.

[caption id="attachment_401411" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber; Pribadi - Gak Tahu Banyak"][/caption]

Emangnya kenapa kalo kita tahu banyak?

Ya gak kenapa-kenapa. Suka bingung aja. Banyak orang komentarin si Ahok, si DPRD. Sampe si Presiden. Dikulitin abis, ini salah itu salah. Apalagi sampe nyinyir, kayak punya dendam pribadi. Padahal kenal juga kagak. Kata kita, harusnya gini, harusnya gitu. Kok gini, gitu. Itu mah orang puyeng namanya.

Kalo ada “dana siluman”, mungkin juga di antara kita banyak “komen siluman”. Ya, siluman. Gak jelas, dari mana dan untuk apa. Karena kita merasa tahu banyak.

Emang kita tahu banyak? Gak lah. Kita ini, sungguh, tahu cuma sedikit saja. Tidak banyak. Hanya gaya dan cara kita menyampaikan “sedikitnya” kita seperti tahu “banyak”. Itu cuma gaya dan cara kita doang. Aslinya sih, kita gak tau banyak kok. Tentang apa saja, tentang apapun. Sungguh deh, kita gak tau banyak kok. Sangat-sangat terbatas.

Lalu, mengapa kita seolah tahu banyak di segala hal?

Entahlah. Mungkin, ini saat yang tepat untuk kita introspeksi diri. Kita memang pandai menghitung salah dan khilaf orang lain. Tapi kita sedikit sekali menghitung salah dan khilaf diri sendiri. Jarang muhasabah. Cuma bisa nyuruh orang lain yang muhasabah, mengukur diri sendiri.

Manusia, dimanapun, sebenarnya gak tahu banyak. Cuma kadang sok tahu aja. Istilahnya, kita suka terlalu PD alias percaya diri. Komen banyak tentang Presiden, tentang orang lain. Lagaknya kayak yang ngelahirin aja. Ibu kita yang ngelahirin aja kadang suka lupa manggil nama anak-anaknya. Lha, kita ngomongin negara, ngomongin Presiden, ngomongin Gubernur kagak ada abisnya. Sok tahu banyak. Padahal, tahunya cuma dikit.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline