Lihat ke Halaman Asli

Syamsuddin

Pembelajar sejati, praktisi dan pemerhati pendidikan

Kolaborasi antara Orangtua dan Guru Belum Terjalin Optimal, Mengapa?

Diperbarui: 21 November 2023   10:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

 

Kolaborasi antara Orangtua dan Guru Belum Terjalin Optimal, Mengapa?

Kolaborasi  orangtua  dan guru dalam pelaksanaan pendidikan adalah suatu keniscayaan. Karena pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara sekolah, keluarga dan masyarakat. Hal ini telah ditegaskan oleh Bapak Pendidikan Nasional Ki Hajar Dewantara melalui konsep trisentara pendidikan atau tri pusat pendidikan.

Sayangnya kolaborasi  antara orangtua  dan guru atau sekolah dan keluarga belum terjalin secara optimal. Sehingga kolaborasi yang diharapkan membawa hasil yang baik dalam proses pendidikan belum solid. Artinya realisasi tidak semudah konsep dan rencana.

Akar masalahnya antara lain keengganan sebagian orangtua dalam kegiatan pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Sebaliknya pihak sekolah dan atau guru juga enggan melibatkan orangtua dalam pembelajaran dan pendidikan. Kalaupun ada kolaborasi baru sebatas formalitas dan belum terlaksana dengan baik. Sehingga kolaborasi yang dicanangkan juga belum solid.

Apa Sebabnya?

Keengganan para pihak baik guru maupun untuk berkolaborasi secara solid dan serius disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya:

  • Anggapan sebagian orangtua, pembelajaran dan pendidikan formal merupakan tugas sekolah secara penuh
  • Kekhawatiran guru bahwa keikutsertaan orangtua dapat mengganggu program sekolah
  • Kekhawatiran guru bahwa pelibatan orangtua dalam pembelajaran dan pendidikan menambah beban kerja guru
  • Komite sekolah sebagai jembatan komunikasi dan kolaborasi tidak berfungsi dengan baik

Berikut uraian singkat masing-masing penyebab tersebut:

Pembelajaran adalah Tugas Sekolah

Kendala utama terjalinnya kerja sama yang baik dan kolaborasi yang optimal dan antara orangtua dan  guru  adalah kesalah pahaman sebagian orangtua tentang. Kesalahpahaman tersebut adalah anggapan bahwa pembelajaran dalama pendidikan formal di sekolah merupakan tugas dan tanggung jawab guru dan pihak sekolah sepenuhnya. Sehingga orangtua tidak perlu terlibat secara aktif dan langsung dalam pembelajaran anak.

Anggapan ini tentu saja kurang tepat. Karena kedudukan orang tua sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak tidak dapat digantikan oleh apapun dan siapapun. Orangtua dan atau keluarga bagian penting tiga sentra atau pusat utama pendidikan. Walaupun anak menjalani pendidikan di sekolah tapi saat kembali ke rumah tanggung jawab pendidikan terletak di pundak orangtua.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline