Lihat ke Halaman Asli

Mubahalah

Diperbarui: 17 Juni 2015   23:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Bagaimana menjadi hakim yang adil? Mendadak terlontar pertanyaan ketika tayangan teve pas hakim mengetok palu vonis untuk Anas Urbaningrum. Pertanyaan  sering digampangkan namun seringkali karena memang sulit menjawabnya. Jadilah pertanyaan itu terabaikan bahkan jawabannya cenderung menjadi misteri yang tak terpecahkan. Keadilan hanya milik Tuhan Yang Maha Esa.

Bagaimana menjadi hakim yang adil? Seorang hakim agung sekalipun belum tentu bisa memberikan jawab yang memuaskan semua orang. Memang sering terdengar bahwa putusan sudah mempertimbangkan semua fakta persidangan. Vonis atau putusan pengadilan dibuat untuk ditaati bukan untuk diperdebatkan.

Meskipun keadilan selalu disimbolkan sebagai dua sisi neraca atau timbangan. Neraca Keadilan. Tetapi paradigma adil bagi yang satu zalim bagi lainnya tidak hilang menguap begitu saja. Dalam mithologi Yunani konon neraca timbangan atau dacin diciptakan oleh Dike, dewa keadilan dan penilaian.

Tetapi jika pertanyaan bagaimana melakukan timbangan yang adil? Jawabannya adalah membagi dua persis sesuatu yang akan ditimbang. Bagaimana caranya? Masing masing bagian ditaruh pada dua piring timbangan. Manakala posisinya sudah seimbang persis maka itulah timbangan yang adil. Kita tentu hafal bahwa timbangan atau neraca atau dacin mempunyai batu dacin sebagai parimeter tertimbang.

Anak timbangan berjumlah lima biji yang masing masing dalam satuan mulai dari 50 gram, 100 gram, 250 gram, 500 gram dan batu dacin dengan satuan terbesar adalah 1000 gram alias satu kilogram. Jumlah berat seluruhnya adalah 1.900 gram atau satu kilo sembilan ons.

Dalam mythology Yunani, adalah anak itu bernamaDokowos, setengah dewa yang tidak disebutkan seperti juga Persefone sebagai pelengkap dari 16 Dewa dewi dalam Mithologi Yunani; Zeus, Hera, Poseidon, Ares, Hermes, Hefaistos, Afrodit, Athena, Apollo , Artemis, Hebe, Helios, Hestia, Demeter, Dionisos dan Hades.

Pada suatu hari Dokowos bertanya kepada orang tuanya tentang bagaimana timbangan yang adil. Jawabannya adalah membagi dua persis sesuatu yang akan ditimbang. Bagaimana caranya? Masing masing bagian ditaruh pada dua piring timbangan, neraca keadilan. Manakala posisinya sudah seimbang persis maka itulah timbangan yang adil. Demikianlah Dolos sang orang tua menjelaskan kepada anaknya dengan gaya seorang bijak. Meskipun Dolos adalah dewa penipuan dan kelicikan.

Namun pertanyaan Dokowos masih berlanjut seolah tidak puas dengan jawaban orang tuanya. Dokowos bertanya lagi, bagaimanakah membagikan 5 biji anak timbangan ini sehingga tertimbang pada neraca keadilan. Bapaknya segera menempatkan batu 1 kg pada satu sisi dan menempatkan empat batu pada sisi lain yang beratnya Cuma 900 gram alias 9 ons. Mana mungkin seimbang, kata Dokowos “itu timbangan yang tidak adil”, katanya lagi.

Hingga berbulan bulan Dolos mengutak atik agar beratnya seimbang pada dua sisi neraca keadilan namun tetap dia tidak bisa. Dolos kemudian memohon kepada dewa keadilan dan penilaian sang pencipta neraca.Dolosmemohon diciptakan lagi satu batu dengan berat 1 ons agar masing masing bisa menjadi seimbang 1 kg.Dekisang dewa keadilan dan penilaian menjawab bahwa permohonannya tidak bisa dikabulkan karena parimeter berat hanya diciptakan sekali saja selama kehidupan dunia berlangsung.

Dolos memohon lagi agar batu dacin yang 1 kg atau 1000 gram yang dikurang beratnya menjadi 950 gram saja. Maksudnya 50 gram akan ditambahkan ke sisi neraca sebelahnya sehingga masing masing menjadi 950 gram. Permohonan Dolos tetap ditolak karena jika batu 1 kg dikurangi berarti menghacurkan system penilaian dan keadilan.

Setelah berbulan bulan mencari cara untuk membagi setimbang antar dua sisi neraca kadilan yang tidak pernah ditemukannya, Dolos stress berat, sakit jantung dan mati didepan neraca.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline