Lihat ke Halaman Asli

Syahtila Rajabi

Manusia Biasa.

Puisi | Elegi Pendosa

Diperbarui: 27 Mei 2021   12:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : www.picsart.com

Ditengah riuhnya nafas manusia, ku menjatuhkan kedua lututku memohon padanya. Menetes air mata penuh dosa ini, tak kuat ku menahan segala sesal diri. 

Ku mengadahkan tangan dan berkata "Oh Engkau yang mencipta Oh Engkau yang berkuasa." Langit cerah seraya menjawab panggilannya.

Aku yang telah bersalah aku yang telah ternoda, kini terduduk tak berdaya menghadap akhir riwayat. Hanya sang pencipta harapan satu-satunya.

Ditengah genangan rasa bersalahku menunggu saatnya tiba, kini tiada pertolongan. Ketika pintu pertaubatan ditutup. Kini hidupku tiada ampunan sang pencipta.

Kini riwayat ku telah usai, kuambil sebilah belati seraya lirih suaraku meraih. Maaf tiada gunanya lagi, kini penderitaan dan penyesalan akan pergi.

Tiada sakit mengiringi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline