Lihat ke Halaman Asli

Syahrul Chelsky

TERVERIFIKASI

Roman Poetican

Kabar dari Pengungsian

Diperbarui: 21 Januari 2021   07:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

instagram.com/jlrhmn_

Tidur

Pukul dua lewat tiga puluh enam pagi. Kami terbangun di atas kasur yang tergenang air. Ibu menangis. Ayah mengucek-ucek matanya dan berkata ini banjir terparah dalam 50 tahun terakhir. Adikku bertanya, apakah ini mimpi? Ya, mimpi, jawabku. Tapi kita belum tahu kapan bisa bangun.

Artikel

Di paragraf kelima, baris keempat, tertulis pernyataan Gubernur itu: bumi sedang tidak bersahabat dengan kita.

Hujan

Hujan turun semakin deras ketika Pak Gubernur menjadikannya sebagai alasan utama penyebab terjadinya banjir. Sepertinya ia bertambah sedih.

Dialog Ayah dan Anak

"Hujan menenggelamkan rumah kita. Hujan jahat ya, Yah?"

"Hujan tidak jahat, Nak. Para penambang itu yang jahat."

Di Pengungsian

Di sini, suara perut terdengar lebih nyaring dari pada teriakan.

Pertanyaan Seorang Anak kepada Ibunya Setelah Empat Hari Berada di Pengungsian

"Yang ada di dalam mobil itu siapa, Bu? Kenapa mereka begitu mengelu-elukannya"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline