Lihat ke Halaman Asli

Syahrial

TERVERIFIKASI

Guru Madya

SMK BLUD: Terobosan Strategis Memperkuat Teaching Factory dan Project Based Learning

Diperbarui: 2 Mei 2024   17:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi 

"Teaching factory dan project based learning adalah jembatan untuk menyatukan teori dan praktik, sehingga lulusan SMK benar-benar siap menghadapi tantangan industri."

Pendidikan vokasi merupakan pilar penting dalam membangun sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan berdaya saing tinggi. Melalui pembelajaran berbasis praktik nyata seperti teaching factory (Tefa) dan project based learning (PBL), siswa SMK disiapkan untuk memasuki dunia kerja dengan kompetensi mumpuni sesuai tuntutan industri. 

Namun selama ini, upaya mengimplementasikan konsep Tefa dan PBL di SMK masih menghadapi sejumlah kendala, terutama terkait fleksibilitas pengelolaan keuangan dan ketersediaan sarana prasarana memadai.

Kendala-kendala tersebut kini berpeluang untuk diatasi melalui skema SMK Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Dengan penerapan SMK BLUD, lembaga pendidikan vokasi akan mendapat keluwesan dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya, baik dari aspek keuangan maupun barang. 

Tidak lagi terjerat birokrasi kaku yang selama ini seringkali menjadi penghambat bagi kreativitas dan produktivitas kegiatan Tefa serta PBL di SMK.

Fleksibilitas pengelolaan keuangan dan barang yang diperoleh SMK BLUD akan menjadi angin segar bagi optimalisasi teaching factory dan project based learning. 

Dengan leluasa mengatur pendanaan dan fasilitas belajar sesuai kebutuhan, para siswa SMK dapat mengeksplorasi ide-ide inovatif serta memanfaatkan teknologi terkini untuk menghasilkan produk-produk unggulan bernilai jual tinggi. Proses pembelajaran menjadi lebih kontekstual, interaktif, dan aplikatif dengan simulasi industri sesungguhnya.

Penerapan SMK BLUD membuka peluang bagi tumbuhnya pusat-pusat pengembangan kewirausahaan berbasis teaching factory yang sesungguhnya di lingkungan sekolah. 

Siswa tidak hanya belajar teori semata, tetapi juga mengasah keterampilan produksi nyata, mulai dari tahap perencanaan, pengembangan prototipe, quality control, hingga pemasaran dan komersialisasi produk. 

Dengan pengalaman berharga tersebut, proses pembelajaran di SMK benar-benar menjadi living lab yang mempersiapkan para lulusan untuk memiliki mindset dan jiwa wirausaha. Mereka tidak hanya siap bekerja di industri, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja sendiri melalui berwirausaha.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline